Perhutani kembali buka jalur wisata pendakian Gunung Lawu
29 Juni 2020 21:22 WIB
Sejumlah pendaki dan pengunjung menjalani pemeriksaan protokol kesehatan di Pos pendakian Gunung Lawu Cemorosewu, Plaosan, Kabupaten Magetan, Jatim. (ANTARA Jatim/Louis Rika/Rz)
Magetan (ANTARA) - Petugas Perum Perhutani KPH Lawu Ds kembali membuka jalur wisata pendakian Gunung Lawu dari pintu pos pemberangkatan Cemorosewu di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, setelah lama ditutup karena pandemi COVID-19.
"Pembukaan jalur pendakian di Gunung Lawu dilakukan mulai Kamis, 25 Juni 2020," ujar petugas jaga Pos Cemorosewu dari KPH Lawu Ds, Paijo di Magetan, Senin.
Menurut dia, meski telah dibuka, petugas tetap menerapkan protokol kesehatan bagi para pendaki atau pengunjung yang hanya ingin berswafoto di kawasan tersebut.
Baca juga: Pembukaan pendakian Gunung Rinjani tergantung kondisi COVID-19
Setiap pendaki atau pengunjung wajib melewati pemeriksaan petugas. Salah satunya pemeriksaan suhu tubuh. Pengunjung juga wajib cuci tangan dan memakai masker.
Di masa transisi menuju normal baru kali ini, petugas juga akan membatasi jumlah pendaki yang akan mendaki ke Gunung Lawu yang lewat jalur Cemorosewu, yakni hingga 500 pengunjung per hari.
"Untuk jumlah pendaki akan kami batasi hanya 500 orang per hari. Namun, awal-awal dibuka memang pendaki masih sepi. Hanya ada pengunjung yang ingin berswafoto di sekitar pintu masuk," kata dia.
Baca juga: Penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata dipantau ketat
Selain dibatasi dan wajib mengenakan masker, pendaki juga harus menjaga jarak satu dengan yang lainnya. Aturan protokol kesehatan tersebut hendaknya dipatuhi untuk mencegah penyebaran COVID-19.
"Kami berharap para pengunjung, baik yang hanya ingin berswafoto ataupun mendaki, dapat mematuhi aturan atau protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19," katanya.
"Pembukaan jalur pendakian di Gunung Lawu dilakukan mulai Kamis, 25 Juni 2020," ujar petugas jaga Pos Cemorosewu dari KPH Lawu Ds, Paijo di Magetan, Senin.
Menurut dia, meski telah dibuka, petugas tetap menerapkan protokol kesehatan bagi para pendaki atau pengunjung yang hanya ingin berswafoto di kawasan tersebut.
Baca juga: Pembukaan pendakian Gunung Rinjani tergantung kondisi COVID-19
Setiap pendaki atau pengunjung wajib melewati pemeriksaan petugas. Salah satunya pemeriksaan suhu tubuh. Pengunjung juga wajib cuci tangan dan memakai masker.
Di masa transisi menuju normal baru kali ini, petugas juga akan membatasi jumlah pendaki yang akan mendaki ke Gunung Lawu yang lewat jalur Cemorosewu, yakni hingga 500 pengunjung per hari.
"Untuk jumlah pendaki akan kami batasi hanya 500 orang per hari. Namun, awal-awal dibuka memang pendaki masih sepi. Hanya ada pengunjung yang ingin berswafoto di sekitar pintu masuk," kata dia.
Baca juga: Penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata dipantau ketat
Selain dibatasi dan wajib mengenakan masker, pendaki juga harus menjaga jarak satu dengan yang lainnya. Aturan protokol kesehatan tersebut hendaknya dipatuhi untuk mencegah penyebaran COVID-19.
"Kami berharap para pengunjung, baik yang hanya ingin berswafoto ataupun mendaki, dapat mematuhi aturan atau protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19," katanya.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020
Tags: