Paris (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Konferensi besar Lembaga PBB untuk Pendidikan, Sains dan Budaya (UNESCO) secara resmi mengonfirmasikan diplomat Bulgaria Irina Bokova sebagai Direktur Jenderal barunya, Jumat WIB.

Sidang Majelis Umum UNESCO, yang memiliki 193 anggota dan bertemu di Paris, menyetujui pengangkatan perempuan pertama itu untuk memimpin UNESCO, yang berpusat di Paris.

"Saya mesti mendapat panduan dalam konsep saya mengenai prikemanusiaan baru di abad ke-21," kata Bokova setelah dipilih dalam pertemuan ke-35 Sidang Majelis Umum.

Ia berikrar akan melakukan pembaruan bagi operasi yang lebih efisien dan tak terlalu dibebani birokrasi organisasi tersebut, dan mendorong nilai dialog, keragaman, martabat manusia dan hak asasi manusia ketika menyajikan konsepnya untuk abad ke-21.

Bokova (57) mengalahkan Menteri Kebudayaan Mesir Farouk Hosny, dalam persaingan seru dan menegangkan, untuk meraih kemenangan pada babak kelima pemungutan suara pada akhir September.

Ia akan diambil sumpahnya pada November untuk memulai masa jabatan empat tahunnya saat Direktur Jenderla saat ini, Matsuura Koichiro (72) dari Jepang, mengakhiri masa jabatan lima-tahun keduanya.

Bokova, yang saat ini menjadi Duta Besar Bulgaria untuk Prancis dan Monako dan ibu dua anak --yang sudah dewasa, telah menjadi anggota Dewan Pelaksana UNESCO sejak 2007.

Berkat keragaman pengalaman studinya di Institut Hubungan Internasional Negeri Moscow, Universitas Maryland dan Universitas Harvard, ia dapat berbicara secara fasih dalam Bahasa Inggris, Rusia, Prancis dan Spanyol, selain bahasa ibunya. (*)