Jakarta (ANTARA News) - Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo menilai, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki layak memimpin Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"BPK memerlukan figur yang punya integritas dan komitmen dalam pemberantasan korupsi. Saya berharap Pak Ruki bisa menjadi Ketua BPK karena dengan pengalamannya, dia mampu meningkatkan koordinasi BPK dengan lembaga penegak hukum lainnya," katanya di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, fungsi BPK ke depan sangat strategis sehingga mampu menjadi mitra kerja ideal bagi lembaga penegakan hukum Indonesia ini, khususnya dalam hal pemberantasan korupsi.

Adnan berharap Taufiequrachman Ruki membuat BPK sebagai badan auditor independen dan obyektif yang disegani, serta mengambil inisiatif dalam menelusuri dan mengungkapkan penyimpangan penggunaan anggaran negara.

Adnan agak mengkhawatirkan komposisi anggota BPK yang akan dilantik pada 19 Oktober mendatang mengingat seleksi calon anggota BPK yang lalu telah menimbulkan banyak persoalan, menyangkut integritas dan independensi.

Ia mengatakan, jika anggota BPK itu diisi oleh orang-orang berlatar belakang politisi, maka akan sulit untuk bisa mengandalkan BPK sebagai badan audit independen.

"Jika ada skandal besar, mungkin akan sulit diungkap dengan obyektif. Dan itu akan menghancurkan kredibilitas BPK sendiri," ujarnya.

Direktur Setara Institute Hendardi juga berpendapat, Taufiequrachman Ruki adalah orang yang pas untuk memimpin BPK karena komitmen dan keberaniannya memberantas korupsi.

Menurut Hendardi, Ketua BPK harus konsisten dan independen sehingga bisa membawa BPK menjadi lembaga yang kredibel dan tidak terpengaruh tekanan dan bujukan dari sana sini. (*)