Jakarta (ANTARA) - Salah seorang saudara Carlos Bilardo mengatakan bahwa telah terjadi kesalahan analisis yang membuat Pelatih Timnas Argentina yang menjuarai Piala Dunia 1986 itu dinyatakan positif COVID-19.

"Saudara laki-laki saya tidak mengalami apapun. Lab yang sangat terkenal itu salah, ini membunuh mereka. Hampir pasti ia (Carlos) akan kembali ke tempat yang sama," kata Jorge Bilardo melalui Twitter yang dikutip AFP, Senin.

Mantan pelatih berusia 82 tahun itu dibawa ke rumah sakit, Sabtu, setelah dites positif terkena virus corona sehari sebelumnya, meskipun tidak ada gejala.

Bilardo menderita gangguan otak dan tinggal di rumah jompo di mana 10 penghuni lainnya telah dites positif COVID-19.

Menurut Jorge, begitu Carlos keluar dari rumah sakit, ia kemungkinan akan kembali ke fasilitas yang sama di Almagro, sekitar Buenos Aires.

Carlos Bilardo dibawa ke rumah sakit Minggu pagi di Institut Diagnosis Argentina swasta, yang tidak mengeluarkan laporan mengenai status kesehatannya.

Ia sudah menjalani tes COVID-19 beberapa pekan lalu yang hasilnya negatif.

Baca juga: Mantan pelatih Argentina Bilardo dinyatakan positif virus corona

Bilardo dimasukkan ke perawatan intensif pada Juli 2019 karena mengalami sindrom Hakim-Adams, yang ditandai dengan gejala kehilangan memori dan kesulitan berjalan.

Carlos Bilardo menangani tim nasional sejak 1982 hingga 1990, memenangi Piala Dunia di Meksiko bersama Diego Maradona dan kemudian memimpin sang juara bertahan ke final di Italia 1990. Ia juga seorang dokter.

Rumah Sakit Geriatri telah menjadi titik utama penularan sejak awal pandemi. Argentina sejauh ini telah mencatat 1.233 kematian dari 59.920 kasus terinfeksi.

Lebih dari 90 persen yang terinfeksi adalah dari klaster di sekitar ibu kota.

Presiden Alberto Fernandez mengumumkan pada Jumat tindakan lockdown yang lebih ketat di ibu kota Buenos Aires dan area sekitarnya dengan meningkatnya kasus.

Baca juga: Pelatih legendaris Argentina Carlos Bilardo kritis