Jakarta, (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan penguatan rupiah yang terjadi saat ini memberikan dampak positif di satu sisi, namun di sisi lainnya juga memberikan dampak negatif.

"Ini semuanya memang selalu seperti pedang bermata 2, ada sisi negatif dan positif. Tapi kita akan cari stabilitas jangka menengah panjang," kata Menkeu di Jakarta, Kamis.

Ia menyebutkan, dampak penguatan rupiah terhadap dolar AS bagi perekonomian adalah turunnya inflasi karena turunnya harga barang-barang impor.

"Ini akan memberikan kepastian kepada para pelaku ekonomi/pengusaha terutama yang berbahan baku dari luar negeri," katanya.

Menurut dia, penguatan rupiah juga akan mendorong peningkatan konsumsi dan investasi yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sementara dampak negatif penguatan rupiah terhadap perekonomian adalah turunnya penerimaan dari ekspor. Kemungkinan barang-barang impor masuk ke Indonesia akan lebih besar dan akan menjadi tantangan bagi industri dalam negeri.

"Ini semuanya memang selalu seperti pedang bermata 2, ada sisi negatif dan positif," katanya.

Sementara itu, mengenai kemajuan penertiban terhadap rekening liar, Menkeu mengatakan, penertiban rekening di semua kementerian dan lembaga terus dilakukan karena rekening baru selalu muncul sesuai kebutuhan mereka.

"Kadang-kadang mereka melakukan transaksi baru, sehingga ini bukan upaya yang bisa langsung selesai," katanya.

Namun pihaknya akan terus mensosialisasikan kepada kementerian/lembaga mengenai upaya penertiban rekening pemerintah.

"Kalau mereka butuh pembukaan rekening baru, harus disampaikan secara formal. Ada prosedurnya, dan kemudian dilaporkan," jelas Menkeu.(*)