Gugus Tugas akui jaga jarak jadi poin sulit untuk dipatuhi
29 Juni 2020 12:36 WIB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo di sela menyampaikan sambutan pada Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 dengan Forkopimda Jatim di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu (24/06/2020) petang. (ANTARA/HO/Humas Pemprov Jatim/FA)
Jakarta (ANTARA) - Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyampaikan salah satu poin protokol kesehatan yang sulit dipatuhi publik adalah menjaga jarak.
"Salah satu poin yang sulit dilakukan adalah menjaga jarak," kata Doni dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Baca juga: Luhut: Kasus Covid-19 meningkat, "testing" sudah hampir 20 ribu
Doni mengatakan untuk mengatasi hal tersebut maka seluruh unsur pimpinan daerah diharapkan dapat melakukan berbagai strategi dan inovasi.
Dengan demikian maka kegiatan-kegiatan masyarakat yang dapat menimbulkan kerumunan bisa dikurangi bahkan dihindari.
Hingga saat ini Doni menyampaikan masih ada 57 daerah yang termasuk zona merah COVID-19. Jumlah tersebut berkurang dibandingkan tiga pekan lalu yang jumlahnya mencapai 108 daerah.
Dia mengatakan pendekatan kearifan lokal diharapkan bisa menjadi ujung tombak, sehingga para pimpinan daerah hingga kepala desa diharapkan bisa menggunakan bahasa-bahasa yang mudah dipahami masyarakat dalam melakukan sosialisasi berkaitan protokol kesehatan.
Baca juga: Doni Monardo puji sertifikasi protokol kesehatan pariwisata Banyuwangi
Baca juga: BNPB rencanakan bangun pusat-pusat penanggulangan bencana.
Baca juga: Doni Monardo: Protokol kesehatan cegah COVID-19 adalah harga mati
"Salah satu poin yang sulit dilakukan adalah menjaga jarak," kata Doni dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Baca juga: Luhut: Kasus Covid-19 meningkat, "testing" sudah hampir 20 ribu
Doni mengatakan untuk mengatasi hal tersebut maka seluruh unsur pimpinan daerah diharapkan dapat melakukan berbagai strategi dan inovasi.
Dengan demikian maka kegiatan-kegiatan masyarakat yang dapat menimbulkan kerumunan bisa dikurangi bahkan dihindari.
Hingga saat ini Doni menyampaikan masih ada 57 daerah yang termasuk zona merah COVID-19. Jumlah tersebut berkurang dibandingkan tiga pekan lalu yang jumlahnya mencapai 108 daerah.
Dia mengatakan pendekatan kearifan lokal diharapkan bisa menjadi ujung tombak, sehingga para pimpinan daerah hingga kepala desa diharapkan bisa menggunakan bahasa-bahasa yang mudah dipahami masyarakat dalam melakukan sosialisasi berkaitan protokol kesehatan.
Baca juga: Doni Monardo puji sertifikasi protokol kesehatan pariwisata Banyuwangi
Baca juga: BNPB rencanakan bangun pusat-pusat penanggulangan bencana.
Baca juga: Doni Monardo: Protokol kesehatan cegah COVID-19 adalah harga mati
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: