Olimpiade
Hasil polling : setengah penduduk Tokyo tolak Olimpiade tahun depan
29 Juni 2020 12:31 WIB
Seorang warga menggunakan masker pelindung wajah melintas di dekat papan penunjuk waktu mundur pelaksaan Opimpiade Tokyo 2020 di kawasan Roppongi, Tokyo (12/6/2020). ANTARA/AFO/Philip FONG/aa.
Jakarta (ANTARA) - Lebih dari setengah penduduk Tokyo berpendapat Olimpiade 2020 yang tertunda tidak harus digelar tahun depan, mendukung penundaan lebih jauh atau langsung dibatalkan karena kekhawatiran akan virus corona, menurut hasil polling (jajak pendapat) yang dipublikasikan Senin seperti disiarkan AFP.
Survei yang dilakukan oleh dua organisasi berita Jepang adalah hanya poin data tunggal, namun terjadi setelah ahli kesehatan memperingkatkan bahwa bahkan penundaan satu tahun tidak akan cukup untuk menyelenggarakan Olimpiade dengan aman.
Jajak pendapat yang dilakukan selama akhir pekan itu menemukan 51,7 persen responden mengharapkan Olimpiade pada 2021 ditunda lagi atau dibatalkan, sementara 46,3 persen ingin Olimpiade yang dijadwal ulang dilanjutkan.
Di antara yang menentang Olimpiade 2021, 27,7 persen mengatakan mereka ingin dibatalkan semuanya, sementara 24,0 persen memilih penundaan kedua.
Baca juga: Dewan Olimpiade Tokyo munculkan opsi perpanjangan penundaan
Baca juga: Jajak pendapat: Dua pertiga sponsor tidak yakin dengan Olimpiade Tokyo
Jajak pendapat melalui telepon, yang dilakukan oleh Kyodo News dan televisi Tokyo MX antara 26-28 Juni itu, menerima 1.030 balasan.
Di antara mereka yang mengatakan ingin menyaksikan Olimpiade digelar tahun depan, 31,1 persen mengatakan event tersebut harus dalam bentuk dipertimbangkan ulang, termasuk tanpa penonton, sementara 15,2 persen mengatakan mereka ingin melihat Olimpiade yang lengkap.
Tokyo 2020 ditunda pada Meret karena penyebaran virus corona di seluruh dunia, menyebabkan gangguan terburuk sejak dua edisi yang dibatalkan pada Perang Dunia II.
Olimpiade sekarang dijadwalkan akan dimulai pada 23 Juli 2021, meskipun masih akan dikenal sebagai Olimpiade Tokyo 2020.
Para pejabat dari Jepang dan Komite Olimpiade Internasional telah mengingatkan bahwa Olimpiade tidak mungkin ditunda lagi, dan bahkan penundaan selama setahun telah menimbulkan kepusingan finansial dan logistik yang signifikan.
Jajak pendapat tersebut, dilakukan menjelang pemilihan gubernur Tokyo pada 5 Juli, juga juga mendapati petahana Yuriko Koike memimpin atas lawannya "dengan selisih yang besar".
Keunggulan persisnya tidak dirinci, untuk mempertahankan tradisi media yang tidak mempublikasikan angka polling pada hari-hari menjelang pemilihan.
Koike telah banyak terlibat dalam persiapan Olimpiade, hadir di Rio untuk upacara serah terima setelah Olimpiade musim panas yang lalu.
Awal bulan ini, ia mengatakan kepada AFP bahwa Olimpiade yang dijadwal ulang akan aman walaupun ada pandemi virus corona, menjanjikan "upaya 120 persen" untuk memastikan Olimpiade yang untuk pertama kalinya ditunda itu bisa berlangsung.
Baca juga: 80 persen arena telah dipastikan untuk Olimpiade tahun depan
Baca juga: Olimpiade Tokyo akan digelar sederhana
Survei yang dilakukan oleh dua organisasi berita Jepang adalah hanya poin data tunggal, namun terjadi setelah ahli kesehatan memperingkatkan bahwa bahkan penundaan satu tahun tidak akan cukup untuk menyelenggarakan Olimpiade dengan aman.
Jajak pendapat yang dilakukan selama akhir pekan itu menemukan 51,7 persen responden mengharapkan Olimpiade pada 2021 ditunda lagi atau dibatalkan, sementara 46,3 persen ingin Olimpiade yang dijadwal ulang dilanjutkan.
Di antara yang menentang Olimpiade 2021, 27,7 persen mengatakan mereka ingin dibatalkan semuanya, sementara 24,0 persen memilih penundaan kedua.
Baca juga: Dewan Olimpiade Tokyo munculkan opsi perpanjangan penundaan
Baca juga: Jajak pendapat: Dua pertiga sponsor tidak yakin dengan Olimpiade Tokyo
Jajak pendapat melalui telepon, yang dilakukan oleh Kyodo News dan televisi Tokyo MX antara 26-28 Juni itu, menerima 1.030 balasan.
Di antara mereka yang mengatakan ingin menyaksikan Olimpiade digelar tahun depan, 31,1 persen mengatakan event tersebut harus dalam bentuk dipertimbangkan ulang, termasuk tanpa penonton, sementara 15,2 persen mengatakan mereka ingin melihat Olimpiade yang lengkap.
Tokyo 2020 ditunda pada Meret karena penyebaran virus corona di seluruh dunia, menyebabkan gangguan terburuk sejak dua edisi yang dibatalkan pada Perang Dunia II.
Olimpiade sekarang dijadwalkan akan dimulai pada 23 Juli 2021, meskipun masih akan dikenal sebagai Olimpiade Tokyo 2020.
Para pejabat dari Jepang dan Komite Olimpiade Internasional telah mengingatkan bahwa Olimpiade tidak mungkin ditunda lagi, dan bahkan penundaan selama setahun telah menimbulkan kepusingan finansial dan logistik yang signifikan.
Jajak pendapat tersebut, dilakukan menjelang pemilihan gubernur Tokyo pada 5 Juli, juga juga mendapati petahana Yuriko Koike memimpin atas lawannya "dengan selisih yang besar".
Keunggulan persisnya tidak dirinci, untuk mempertahankan tradisi media yang tidak mempublikasikan angka polling pada hari-hari menjelang pemilihan.
Koike telah banyak terlibat dalam persiapan Olimpiade, hadir di Rio untuk upacara serah terima setelah Olimpiade musim panas yang lalu.
Awal bulan ini, ia mengatakan kepada AFP bahwa Olimpiade yang dijadwal ulang akan aman walaupun ada pandemi virus corona, menjanjikan "upaya 120 persen" untuk memastikan Olimpiade yang untuk pertama kalinya ditunda itu bisa berlangsung.
Baca juga: 80 persen arena telah dipastikan untuk Olimpiade tahun depan
Baca juga: Olimpiade Tokyo akan digelar sederhana
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: