Jakarta (ANTARA) - Sejumlah informasi penting menghiasi berita ekonomi pada Minggu (28/6) mulai dari komentar Dana Moneter Internasional (IMF) soal rasio utang Indonesia pada 2023 nanti, hingga konsep investor yang tidak perlu membeli lahan di kawasan industri di Batang, Jawa Tengah.
Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca:
1. Luhut ungkap komentar IMF soal rasio utang RI akan 38 persen
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan komentar Dana Moneter Internasional (IMF) soal rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang akan mencapai sekitar 38 persen pada 2023 nanti.
Dalam webinar bertajuk "Tantangan Investasi dan Dunia usaha, serta Dinamika Ketenagakerjaan Dimasa Pandemi Covid-19, Kebijakan dan Strategi", Minggu malam, Luhut mengatakan pemerintah sendiri punya ketentuan untuk membatasi rasio utang terhadap PDB sebesar 60 persen sesuai dengan Undang-Undang Keuangan Negara.
Baca selengkapnya di sini
2. HK: Pengerjaan tol Inderalaya-Muaraenim terganjal penyediaan lahan
PT Hutama Karya (Persero) hingga kini belum membangun Jalan Tol Inderalaya-Muaraenim, Sumatera Selatan, karena terganjal penyediaan lahan oleh pemerintah kabupaten.
Manajer Proyek PT Hutama Karya (Persero) Hasan Turcahyo di Palembang, Sabtu, mengatakan proyek yang sudah dilakukan peletakan batu pertama pada 9 April 2019 di Muaraenim itu, hingga kini belum bisa dikerjakan meski Hutama Karya sudah memiliki dana dan kontraktornya.
Baca selengkapnya di sini
3. Pendampingan BRI dapat pulihkan persoalan likuiditas Bukopin
Tim Technical Assistance Bank BRI menyakini upaya pendampingan yang sedang dilakukan dapat memulihkan persoalan likuiditas yang dialami oleh Bank Bukopin.
Ketua Tim Technical Assistance, Johanes Kuntjoro Adisardjono dalam pernyataan di Jakarta, Minggu, meminta masyarakat dan nasabah untuk tetap tenang selama proses pemulihan dilakukan.
Baca selengkapnya di sini
4. Kementerian PUPR: Penyaluran FLPP capai Rp7,11 triliun per 26 Juni
Kementerian PUPR melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) mengungkapkan penyaluran dana bantuan pembiayaan perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) per 26 Juni 2020 mencapai Rp7,11 triliun.
"Tercatat per 26 Juni 2020 penyaluran FLPP tahun 2020 ini telah mencapai Rp7,11 triliun untuk 70.335 unit rumah, atau telah mencapai 68,62 persen," sebut keterangan resmi PPDPP yang diterima di Jakarta, Minggu.
Baca selengkapnya di sini
5. Bahlil: investor tak perlu beli lahan di kawasan industri Batang
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pihaknya menyiapkan konsep baru di mana investor tidak perlu membeli lahan, terutama untuk investasi kawasan industri di Batang, Jawa Tengah, yang akan segera diresmikan.
"Kami akan meresmikan kawasan industri di Batang. Ini ada 4.500 hektare tanah kita siapkan, di mana seluruh investor yang masuk tidak perlu beli tanah. Dia sewa dalam waktu panjang bekerja sama dengan BUMN," katanya dalam webinar, Minggu (28/6) malam.
Baca selengkapnya di sini
Kemarin, rasio utang RI hingga investor di Batang tak perlu beli lahan
29 Juni 2020 07:57 WIB
Kantor Pusat IMF di Washington DC, AS. ANTARA/Lenin Nolly/Sipa USA/pri. (Lenin Nolly/Sipa USA via Reuters/Lenin Nolly)
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: