Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan instrumen paling penting dalam rangka memulihkan kondisi perekonomian bangsa di tengah pandemi COVID-19.
"Satu-satunya instrumen yang bisa dipakai untuk pemulihan ekonomi yaitu APBN," kata Basuki Hadimuljono dalam acara webinar di Jakarta, Sabtu.
Menurut Basuki, saat ini untuk meningkatkan agar pertumbuhan ekonomi tidak lagi minus adalah melalui APBN, apalagi Menteri Keuangan juga telah menyatakan bahwa sejumlah kondisi seperti tingkat ekspor, impor, dan investasi sudah minus.
Menteri PUPR mengungkapkan, Presiden Joko Widodo telah menyampaikan bahwa kondisi saat ini harus sharing the burden, yaitu semua kementerian/lembaga harus bisa merasakan kesulitan ini bersama-sama.
Basuki bersama-sama dengan jajaran eselon I dari Kementerian PUPR juga sudah bertekad bahwa mereka akan membantu mengurangi beban negara dengan merelakan pemotongan alokasi anggaran kementerian.
Di sektor infrastruktur, lanjutnya, ada sejumlah tantangan yang dihadapi antara lain disparitas atau kesenjangan antar wilayah, daya saing nasional, laju urbanisasi, pemulihan ekonomi nasional, serta ketahanan pangan seperti dengan mengembangkan lumbung pangan di sejumlah daerah luar Jawa.
Sedangkan untuk program prioritas 2020-2021 dari Kementerian PUPR adalah penataan kawasan strategis pariwisata, percepatan pembangunan jalan tol, padat karya tunai, pengembangan kawasan food estate, pengembangan SDM.
Baca juga: Luhut: Pemulihan ekonomi dan penyelamatan masyarakat bisa beriringan
Baca juga: Ekonom yakin ekonomi RI membaik asalkan penyerapan stimulus dipercepat
Baca juga: Pemerintah revisi postur APBN, tekan laju kemiskinan
Menteri PUPR sebut APBN instrumen paling penting pulihkan ekonomi
27 Juni 2020 10:48 WIB
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. ANTARA/HO-Kementerian PUPR/am.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: