Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan penyerapan anggaran selama 2009 akan mencapai sekitar 90 hingga 95 persen dari total belanja negara.

"Mungkin kalau ada yang tidak terabsorb, jumlahnya antara 5-10 persen, itu karena efisiensi. Jadi belum ada perubahan terhadap angka defisit anggaran 2009," kata Menkeu di Gedung Utama Depkeu Jakarta, Selasa.

Menkeu menyebutkan, penyerapan anggaran akan mengalami akselerasi pada kuartal ketiga dan keempat 2009. Pembelanjaan dan penggunaan anggaran negara akan meningkat pada kurun waktu itu.

"Sekarang mereka sudah melakukan perencanaan tapi pencairannya belum dilakukan. Jadi baru akan kelihatan pada Oktober, November dan bahkan Desember minggu kedua. Itu baru akan kelihatan meningkat," katanya.

Menkeu mengatakan, dengan alasan itu maka pemerintah tetap berasumsi bahwa pengeluaran 2009 akan sesuai dengan rencana.

"Tapi kita akan tetap melihat dari sisi penerimaan negara dan sisi belanja, juga dari perubahan indikator suku bunga, nilai tukar yang akan sangat mempengaruhi kewajiban-kewajiban dalam mata uang asing. Tapi saya rasa target defisit tidak berubah," katanya.

APBNP 2009 menetapkan defisit anggaran sebesar 2,4 persen dari PDB atau nominalnya sebesar Rp132,9 triliun. Sebelumnya Dirjen Perbendaharaan Depkeu Herry Purnomo mengungkapkan, realisasi defisit anggaran negara hingga 30 September 2009 mencapai Rp33,23 triliun.

Herry menyebutkan, untuk pembiayaan defisit itu, pemerintah telah menerbitkan surat utang negara (SUN) sebesar Rp85,55 triliun atau 86,19 persen dari target penerbitan SUN netto dalam APBNP 2009 sebesar Rp99,26 triliun.

Sementara itu mengenai pertumbuhan ekonomi, Sri Mulyani mengatakan, perkiraan pertumbuhan ekonomi dari pemerintah untuk 2009 masih pada kisaran 4,1 hingga 4,3 persen.

"Kita masih pada kisaran 4,1 hingga 4,3 persen, nanti pada kuartal IV (khusus kuartal IV) akan mencapai sekitar 4,5 persen," kata Menkeu. (*)