Jakarta (ANTARA) - Pakar manajemen sumber daya manusia (SDM) dan teknologi informasi Alex Denni menilai kemampuan learning agility merupakan hal terpenting bagi pekerja di era digital saat ini, bukan kompetensi.

"Yang paling penting bukan kompetensinya, tapi yang terpenting adalah learning agility-nya," ujar Alex Denni dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat.

Maka dari itu Alex mengajak semua pihak untuk tidak membanggakan kompetensi, karena yang mestinya dibanggakan oleh para pekerja di era digital saat ini adalah kemauan dan kecepatan pekerja untuk belajar dalam menguasai skill baru.

"Ini dikenal sebagai learning agility, kalau kita mau menerjemahkan learning agility secara sederhana yakni kemauan dan kecepatan belajar," katanya.

Baca juga: Ilham Habibie: UMKM wajib kuasai teknologi digital di era normal baru

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa terkait masing-masing pekerja memiliki kemampuan pembelajaran atau learning terhadap skill baru yang berbeda-beda.

Ada orang yang mau belajar tapi lama, namun ada juga orang yang belajarnya cepat tapi tidak mau belajar. Untuk yang terakhir ini harus mencari tahu kenapa pekerja tersebut tidak mau belajar? Mungkin pelajarannya membosankan, mungkin caranya monoton atau dia dipaksa masuk kelas. Dengan demikian mesti dicari learning preference pekerja itu.

Kalau sudah diketahui learning preference pekerja tersebut, maka kemauan belajar akan tumbuh sehingga tinggal bagaimana seberapa cepat pekerja tersebut belajar menguasai skill baru.

Baca juga: Komunikasi perusahaan hadapi lima tantangan di era digital

Pakar manajemen SDM itu mengatakan bahwa agar pekerja tersebut bisa belajar secara cepat maka harus diberikan akses. Kalau mau belajar saja harus minta izin, maka kapan mau pintarnya pekerja tersebut.

"Dengan demikian berikan kemandirian dan kebebasan kepada pekerja untuk dapat belajar," kata Alex Denni.