Jakarta (ANTARA News) - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Nanan Soekarna di Jakarta, Senin malam, menyatakan seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ciputat, Tangerang Selatan, kini ditahan polisi.

Mahasiswa tersebut ditahan karena diduga menyembunyikan buronan pelaku peledakan bom di JW Marriott dan Ritz Carlton yakni Syaifuddin Jaelani dan M Syahrir.

Menurut Nanan, mahasiswa itu berinisial So (24) itu tercatat sebagai mahasiswa di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UIN.

"Dia ditangkap oleh Densus 88 Polda Sumatra Barat saat menjadi relawan kemanusiaan dalam penanganan gempa di Padang. So lalu diserahkan ke Mabes Polri," katanya.

So diduga ikut mencarikan kos bagi kedua buronan pelaku peledakan bom di JW Marriott dan Ritz Carlton yakni Syaifuddin Jaelani dan M Syahrir.

"Kos itu dibayar patungan antara So dan AF seharga Rp430 ribu per kamar," kata Nanan serta menambahkan AF hingga kini masih buron.

Selain itu, So juga mengaku mengetahui keduanya telah menjadi buronan Polri karena terkait kasus terorisme.

So juga mengaku tahu ada bom yang tersimpan di kamar yang ditempati Syaifuddin dan Syahrir.

Karena itulah, kata Nanan, Polri menangkap dan menahan So atas dugaan menyembunyikan buronan dan mengetahui keberadaan bahan peledak namun tidak melaporkannya ke polisi.

Untuk menyembunyikan kedua buronan itu, So bekerja sama dengan tersangka bernama Fajar yang tertangkap di Bekasi.

Fajar merupakan keponakan dari kedua buronan tersebut yang diduga ikut serta menyembunyikan buron.

Hingga kini Polri telah menangkap 21 tersangka pelaku peledakan di dua hotel berbintang di Jakarta, dan satu tersangka bernama Aris telah menyerahkan diri ke Polres Temanggung.

Dari jumlah itu, dua orang tewas sebagai pelaku bom bunuh diri, sembilan orang tewas dalam penangkapan dan sisanya tertangkap hidup.

Selaras dengan pernyataan Nanan Soekarno, Senin malam ANTARA juga melaporkan bahwa seorang yang diduga teroris ditangkap di Wisma Takana Juo yang berada di Jalan Paus Kota Padang, Sumatra Barat.

Relawan penanggulangan gempa yang menurut karyawan Wisma Takana diketahui bernama Sony itu ditangkap pada Sabtu (10/10) dinihari pukul 01.00 WIB ketika para tamu di wisma itu tengah tidur.

Sony ditangkap di kamar 12 lantai 2 bersama tiga orang temannya dari Jakarta.
(*)