LMAN kelola 234 aset negara hingga Juni 2020
26 Juni 2020 18:33 WIB
Ilustrasi. Kendaraan melintas di jalan Tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat. Jalan tol merupakan salah satu aset negara. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/pras.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Operasional dan Manajemen Risiko Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Candra Giri Artanto menyebutkan pihaknya mengelola 234 aset milik negara hingga Juni 2020.
Candra mengatakan aset yang dikelola LMAN merupakan aset yang didapat dari bentuk serah kelola oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan.
“Sampai sejauh ini kita mempunyai total aset jumlahnya 234 aset plus dua buah aset kilang di Arun dan Badak plus satu lapangan golf di Cirebon,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat.
Candra merinci 234 aset negara yang dikelola LMAN tersebut terdiri dari 151 apartemen, 58 ruko, delapan gedung, delapan tanah kosong, enam kondominium, dan tiga hunian.
“Dari jumlah itu (151 apartemen) yang sudah laku itu ada 19 unit,” ujarnya.
Candra menjelaskan faktor yang menyebabkan sedikitnya apartemen itu laku terjual atau disewakan adalah saat LMAN menerima serah kelolaan dari DJKN kondisinya berbeda-beda.
Ia menyebutkan kondisi beragam itu mulai dari masih bagus, kosong dan tidak dikuasai oleh pihak lain, surat-surat aman, hingga bentuk bangunan tidak layak, serta dikuasai oleh pihak ketiga.
“Ada beberapa aset yang karena memang sudah lama jadi belum teroptimalisasi, ada yang sifatnya dikuasai pihak tiga, dan ada yang belum selesai,” ujarnya.
Candra menuturkan mayoritas aset negara berupa apartemen merupakan bangunan bekas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) pada 1998 silam.
"Jadi di sini LMAN berfungsi untuk memperbaiki. Yang sudah laku itu 19 unit. Kita bertahap karena tidak mungkin semua langsung direnovasi,” katanya.
Baca juga: LMAN gelontorkan dana pembebasan lahan PSN Rp53,38 triliun
Baca juga: Percepat proyek strategis, LMAN sesuaikan prosedur pendanaan lahan
Candra mengatakan aset yang dikelola LMAN merupakan aset yang didapat dari bentuk serah kelola oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan.
“Sampai sejauh ini kita mempunyai total aset jumlahnya 234 aset plus dua buah aset kilang di Arun dan Badak plus satu lapangan golf di Cirebon,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat.
Candra merinci 234 aset negara yang dikelola LMAN tersebut terdiri dari 151 apartemen, 58 ruko, delapan gedung, delapan tanah kosong, enam kondominium, dan tiga hunian.
“Dari jumlah itu (151 apartemen) yang sudah laku itu ada 19 unit,” ujarnya.
Candra menjelaskan faktor yang menyebabkan sedikitnya apartemen itu laku terjual atau disewakan adalah saat LMAN menerima serah kelolaan dari DJKN kondisinya berbeda-beda.
Ia menyebutkan kondisi beragam itu mulai dari masih bagus, kosong dan tidak dikuasai oleh pihak lain, surat-surat aman, hingga bentuk bangunan tidak layak, serta dikuasai oleh pihak ketiga.
“Ada beberapa aset yang karena memang sudah lama jadi belum teroptimalisasi, ada yang sifatnya dikuasai pihak tiga, dan ada yang belum selesai,” ujarnya.
Candra menuturkan mayoritas aset negara berupa apartemen merupakan bangunan bekas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) pada 1998 silam.
"Jadi di sini LMAN berfungsi untuk memperbaiki. Yang sudah laku itu 19 unit. Kita bertahap karena tidak mungkin semua langsung direnovasi,” katanya.
Baca juga: LMAN gelontorkan dana pembebasan lahan PSN Rp53,38 triliun
Baca juga: Percepat proyek strategis, LMAN sesuaikan prosedur pendanaan lahan
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: