Cibinong, Bogor (ANTARA) - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Bogor mengerahkan 500 kader melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor Polres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/6).

Ketua DPC PDIP Kabupaten Bogor Bayu Syahjohan mengatakan aksi tersebut bentuk permintaan PDIP agar pelaku pembakar bendera partai berlambang banteng moncong putih saat demonstrasi di gedung DPR/MPR, Rabu (24/6), ditangkap.

"Kita kerahkan 500 kader di tingkat kecamatan. Kalau dengan tingkat kelurahan jumlahnya bisa sampai 30 ribu massa, tapi kita tidak lakukan itu," ungkapnya kepada Antara di sela-sela aksi.

Baca juga: Basarah: Langkah hukum PDIP berikan pendidikan politik bangsa
Baca juga: Komisi III DPR temui Kapolda Metro Jaya bahas pembakaran bendera PDIP
Baca juga: Megawati keluarkan Surat Perintah Harian pascapembakaran bendera


Ratusan kader dengan mengenakan baju berwarna merah itu memadati halaman Kantor Polres Bogor mulai pukul 14.00 WIB, setelah melakukan long march dari Kantor PDIP Kabupaten Bogor yang jaraknya sekitar 1 kilometer.

Sebagian kader nampak mengibarkan bendera PDIP dan bendera merah putih, sembari meneriakkan beberapa kalimat, salah satunya ungkapan bahwa PDIP tidak terafiliasi dengan PKI.

"Saya sebagai ketua partai di sini tidak mengenal yang namanya PKI, saya tahu betul PDIP tidak ada satupun PKI. Kita sangat anti PKI. PKI tidak memiliki tuhan, tapi kami mayoritas muslim," terang Bayu.

Menurutnya, kedatangannya ke kantor Polres Bogor tidak hanya untuk melakukan aksi unjuk rasa, melainkan melakukan pelaporan atas peristiwa pembakaran bendera PDIP ke Kapolres, serupa dengan yang dilakukan kader PDIP di daerah-daerah lain.

"Kami ingin melaporkan, tentunya kami ridak terima ada pembakaran bendera PDIP. Kami meminta aktornya segera ditangkap, sekitar 10 sampai 15 orang," tuturnya.