Liga Inggris
Chelsea sang penentu
26 Juni 2020 16:51 WIB
Pelatih Manchester City Pep Guardiola berbincang dengan Aymeric Laporte saat laga Liga Inggris melawan Chelsea di Stamford Bridge, London, Inggris, 25 Juni 2020 yang berlangsung di tengah pandemi COVID-19. Chelsea berhasil mengalahkan Manchester City dengan skor 2-1. ANTARA FOTO/REUTERS / Paul Childs / Pool/aww.
Jakarta (ANTARA) - Gol yang disarangkan Willian ke gawang Manchester City saat Chelsea dihadiahi tendangan penalti dini hari tadi menjadi akhir perburuan gelar juara Liga Inggris musim ini.
Kemenangan 2-1 buat Chelsea membuat Manchester City tak lagi mampu mengejar Liverpool di puncak klasemen. The Reds berhasil merebut mahkota sepak bola Inggris dari tangan The Citizens.
Kesuksesan Liverpool menambah daftar peraih gelar Liga Inggris dalam 10 tahun terakhir yang didominasi duo Manchester dan Chelsea. Trofi juara sempat berpindah sebentar ke Leicester City pada musim 2015/2016.
Penggemar sepak bola Inggris pasti masih ingat apa yang terjadi pada musim itu. Tottenham Hotspur yang berambisi menggusur Leicester dari puncak klasemen bertandang ke markas Chelsea, Stamford Bridge, pada 3 Mei 2016.
Baca juga: Chelsea kalahkan City dan pastikan gelar juara untuk Liverpool
Baca juga: Daftar juara Liga Inggris: Liverpool sudahi penantian tiga dasawarsa
Selisih delapan poin dengan sang pemuncak secara matematis masih bisa dikejar oleh Spurs jika berhasil mengalahkan Chelsea. Tak ada opsi lain, bahkan imbang sekali pun.
The Lily Whites menghadapi Chelsea dengan tensi yang tinggi. Babak pertama mereka kuasai dengan dua gol dari kaki Harry Kane dan Son Heung-min. Harapan untuk terus membayangi posisi Leicester makin menyala.
Di babak kedua, bencana datang. Bola dari tendangan pojok Chelsea jatuh ke kaki Garry Cahil yang segera menyepaknya ke gawang Spurs.
Skor 2-1 sepertinya akan bertahan hingga akhir laga. Namun pada menit ke-83, serangan yang dibangun Chelsea dari belakang diselesaikan oleh Eden Hazard dengan apik.
Baca juga: Fans Liverpool merahkan kota untuk rayakan juara
Seisi stadion sontak bersorak. Di layar TV, tertayang inset suasana eforia para pemain Leicester yang menonton bareng di rumah James Vardy. Skor 2-2 memupus harapan Spurs. Leicester, sang underdog, menjadi juara baru.
History repeats itself. Apa yang dilakukan Chelsea pada Spurs, seperti terulang kembali dini hari tadi. Kali ini yang menjadi korban adalah Manchester City.
Uniknya, enam tahun lalu Chelsea juga melakukan hal yang sama. Manchester City meraih trofi karena Liverpool tak lagi bisa mengejarnya usai ditekuk Chelsea 0-2 di Anfield.
Chelsea kini boleh menambah julukan bagi mereka di Liga Inggris: juara enam kali dan penentu juara tim lain tiga kali.
Baca juga: Jurgen Klopp merasa hampa setelah Liverpool jadi juara Liga Premier
***
Kemenangan 2-1 buat Chelsea membuat Manchester City tak lagi mampu mengejar Liverpool di puncak klasemen. The Reds berhasil merebut mahkota sepak bola Inggris dari tangan The Citizens.
Kesuksesan Liverpool menambah daftar peraih gelar Liga Inggris dalam 10 tahun terakhir yang didominasi duo Manchester dan Chelsea. Trofi juara sempat berpindah sebentar ke Leicester City pada musim 2015/2016.
Penggemar sepak bola Inggris pasti masih ingat apa yang terjadi pada musim itu. Tottenham Hotspur yang berambisi menggusur Leicester dari puncak klasemen bertandang ke markas Chelsea, Stamford Bridge, pada 3 Mei 2016.
Baca juga: Chelsea kalahkan City dan pastikan gelar juara untuk Liverpool
Baca juga: Daftar juara Liga Inggris: Liverpool sudahi penantian tiga dasawarsa
Selisih delapan poin dengan sang pemuncak secara matematis masih bisa dikejar oleh Spurs jika berhasil mengalahkan Chelsea. Tak ada opsi lain, bahkan imbang sekali pun.
The Lily Whites menghadapi Chelsea dengan tensi yang tinggi. Babak pertama mereka kuasai dengan dua gol dari kaki Harry Kane dan Son Heung-min. Harapan untuk terus membayangi posisi Leicester makin menyala.
Di babak kedua, bencana datang. Bola dari tendangan pojok Chelsea jatuh ke kaki Garry Cahil yang segera menyepaknya ke gawang Spurs.
Skor 2-1 sepertinya akan bertahan hingga akhir laga. Namun pada menit ke-83, serangan yang dibangun Chelsea dari belakang diselesaikan oleh Eden Hazard dengan apik.
Baca juga: Fans Liverpool merahkan kota untuk rayakan juara
Seisi stadion sontak bersorak. Di layar TV, tertayang inset suasana eforia para pemain Leicester yang menonton bareng di rumah James Vardy. Skor 2-2 memupus harapan Spurs. Leicester, sang underdog, menjadi juara baru.
History repeats itself. Apa yang dilakukan Chelsea pada Spurs, seperti terulang kembali dini hari tadi. Kali ini yang menjadi korban adalah Manchester City.
Uniknya, enam tahun lalu Chelsea juga melakukan hal yang sama. Manchester City meraih trofi karena Liverpool tak lagi bisa mengejarnya usai ditekuk Chelsea 0-2 di Anfield.
Chelsea kini boleh menambah julukan bagi mereka di Liga Inggris: juara enam kali dan penentu juara tim lain tiga kali.
Baca juga: Jurgen Klopp merasa hampa setelah Liverpool jadi juara Liga Premier
***
Pewarta: Anton Santoso
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020
Tags: