Semarang (ANTARA) - Seorang legislator meminta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjaga kualitas bantuan yang berupa sembako untuk masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.


"Bantuan sembako untuk warga terdampak pandemi COVID-19 di Jateng tetap harus mengedepankan kualitas," kata anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah Tazkiyatul Mutmainnah di Semarang, Jumat.

Menurut dia, dengan kualitas yang baik, hal itu menunjukkan perhatian dan keseriusan pemerintah dalam penanganan serta penyaluran bantuan terhadap warga terdampak.

"Tentunya pemberian bantuan juga harus memperhatikan asas kecermatan," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Ia menyebut data penerima bantuan sembako pandemi COVID-19 di Jateng yang dijadikan acuan dasar pembagian masih sangat kacau serta kurang tepat sasaran.

"Ada nama orang yang sudah meninggal masih saja terdata, orang yang benar benar miskin, tapi sama sekali tidak dapat bantuan," katanya.

Perempuan yang juga Ketua PW Fatayat NU Jateng ini membeberkan banyak temuan data penerima bantuan yang tidak sinkron dengan kondisi yang sebenarnya.

"Saya minta data ini harus segera diperbarui dan jangan asal 'copy paste' saja," kata Tazkiyatul Mutmainnah .

Ketua Komisi E DPRD Jateng Abdul Hamid mengatakan pihaknya secara khusus telah mengelar rapat tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2021.

"Program 2020 bersama akan kita evaluasi guna mencapai target-target terbaik pada 2021 mendatang untuk masyarakat Jateng," katanya.

Menurut Hamid, ada beberapa hal yang patut di evaluasi, salah satunya bantuan sosial yang sudah berjalan beberapa minggu lalu.

"Seperti bantuan sosial untuk masyarakat dan sejumlah panti yang tersebar di seluruh Jateng," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Jawa Tengah Harso Susilo saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya akan memperbaiki pola distribusi dan menjaga kualitas bantuan untuk masyarakat terdampak pandemi COVID-19.