New York (ANTARA News) - Dolar AS menemukan beberapa ruang bernapas pada Jumat, karena Gubernur Bank Sentral AS atau Federal Reserve Ben Bernanke berkomentar bahwa suku bunga AS dapat meningkat, yang mendinginkan beberapa penjualan berat greenbacks.

AFP melaporkan bahwa Euro turun menjadi 1,4727 dolar setelah 1,4791 dolar Kamis malam, ketika bermain mata dengan posisi tertinggi 12-bulan. Sementara itu, unit AS diperdagangkan pada 89,77 yen, naik dari 88,39 yen.

Tindakan pasar datang pada akhir minggu dimana dolar telah berada di bawah serangan dari pergerakan ke aset berisiko dan meningkatkan agitasi publik untuk pengawasan yang lebih ketat dari status dolar sebagai referensi uang dunia.

Euro pada satu titik mendekati tertinggi sepanjang tahun 1,48 dolar. Tapi pasar bergeser pada pernyataan Kamis malam dari Bernanke yang menunjukkan bahwa suku bunga di Amerika Serikat akan perlu dibangkitkan ketika "prospek ekonomi telah meningkat cukup".

Sebuah kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar lebih menarik bagi investor.

Boris Schlossberg dari Global Forex Trading mengatakan hal ini memberikan dorongan kepada dolar. "Meskipun komentar Gubernur Fed mendorong rally pendek," katanya.

"Namun, kami percaya bahwa retorika dari Dr Bernanke ini dimaksudkan hanya untuk memberikan dukungan kepada perantara greenback daripada sinyal perubahan nyata dalam kebijakan."

Camilla Sutton dari Scotia Capital setuju bahwa Fed tidak di ambang untuk mendorong suku bunga dari tingkat mendekati nol.

"The Fed telah meletakkan strategi keluar yang jelas dan hal itu hanya waktunya yang menjadi pertanyaan," katanya.

"Kami terus berpikir bahwa kebijakan moneter ketat jauh di atas cakrawala maka banyak pelaku pasar percaya, yang mendorong dolar melemah selama beberapa bulan."

Mata uang AS baru-baru ini berada di bawah tekanan dari spekulasi bahwa Amerika Serikat akan menjadi lebih lambat untuk mengetatkan kebijakan moneter dari bank sentral lainnya.

Bahwa interpretasi telah mendorong investor menghindari dolar demi euro.

Pelemahan dolar baru-baru ini telah mendorong beberapa bank sentral di Asia campur tangan untuk mengekang kekuatan mata uang mereka, yang buruk untuk eksportir.

Otoritas moneter di Korea Selatan, Filipina dan Singapura diyakini telah membeli dolar pada Jumat, kata para pedagang.

Jepang telah tidak campur tangan dalam pasar valuta asing sejak Maret 2004, meskipun Menteri Keuangan Hirohisa Fujii mengatakan Tokyo akan mempertimbangkan untuk mengambil tindakan dalam hal pergerakan "abnormal" mata uang.

Pada akhir perdagangan New York, dolar berdiri pada 1,0311 franc Swiss dari 1,0260 franc pada Kamis. Pound turun menjadi 1,5839 dolar setelah 1,6068 dolar. (*)