London (ANTARA News) - Harga minyak naik pada Jumat, karena Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan permintaan minyak mentah akan tumbuh pada akhir tahun ini dan pada tahun 2010 menyusul pulihnya ekonomi global.

AFP melaporkan, harga minyak telah jatuh pada hari sebelumnya karena IEA juga memperingatkan bahwa saat ini permintaan minyak "melempem" dan memproyeksikan harga tahun depan akan gagal meningkat jauh lebih tinggi dibandingkan dengan level saat ini.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman November naik 20 sen menjadi 71,89 dolar AS per barel setelah jatuh dengan jumlah yang sama Jumat pagi.

Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan November naik 37 sen menjadi 70,14 dolar AS pada perdagangan di London sore.

Permintaan minyak menguat tetapi pasar global masih lemah, terjebak dalam konflik "bull-bear" atas bagaimana sebuah pemulihan grogi dari krisis global akan mempengaruhi konsumsi energi tahun depan, Badan Energi Internasional mengatakan Jumat.

Menunjuk ke harga minyak sekitar 75 dolar per barel tahun depan, IEA memperingatkan bahwa permintaan minyak "melempem."

Namun, tingkat di mana permintaan menyusut itu "jelas jatuh" dan permintaan di kuartal keempat mungkin akan menunjukkan peningkatan lebih dari 12 bulan, katanya.

Permintaan minyak telah mengalami penurunan di tengah kemerosotan ekonomi dunia, yang paling parah sejak tahun 1930-an.

Harga minyak jatuh dari tertinggi sepanjang sejarah lebih dari 147 dolar AS pada Juli 2008 menjadi sekitar 32 dolar pada bulan Desember karena resesi global tetapi sejak memenangkan kembali harapan pemulihan harga minyak berangsur naik kembali.

Harga minyak ditutup naik lebih dari dua dolar per barel pada Kamis karena investor mencari perlindungan dalam komoditas di tengah melemahnya dolar dan pemulihan ekonomi meningkat di Amerika Serikat, kata para pedagang.

Alcoa secara mengejutkan berayun ke dalam laba tiga bulan hingga 30 September, setelah tiga kuartal merugi berturut-turut, raksasa alumunium AS mengumumkan Rabu.

Perusahaan mengatakan laba bersih 77 juta dolar atau delapan sen per saham dalam kuartal yang berakhir September, dibandingkan dengan kerugian bersih kuartal kedua 454 juta dolar AS atau 47 sen per saham.

Alcoa adalah perusahaan pertama di blue-chip Dow Jones Industrial Average yang mengumumkan hasil untuk kuartal ketiga. Para analis memperkirakan perusahaan akan merugi tidak termasuk item khusus, sembilan sen per saham.

Harga minyak juga telah memenangkan dukungan minggu ini dari laporan bahwa negara-negara Teluk dianggap menjatuhkan greenback untuk transaksi minyak.

Koran Independent Inggris pada Selasa melaporkan bahwa negara-negara Teluk telah mengadakan pertemuan rahasia dengan para pejabat di luar kawasan untuk membahas menggantikan dolar AS untuk perdagangan minyak.

Negara-negara justru menggunakan keranjang mata uang, termasuk yen, kata koran, mengutip Teluk Arab dan sumber perbankan Chinad i Hong Kong.

Laporan memicu serangkaian penolakan oleh negara-negara yang dikutip dalam laporan, termasuk Perancis yang menggambarkan sebagai "murni spekulasi."

Independen telah melaporkan bahwa negara-negara Teluk, bersama dengan China, Rusia, Jepang dan Perancis, sedang mempertimbangkan mengganti dolar.(*)