Penjualan iPhone di China merosot
24 Juni 2020 20:28 WIB
Warga memakai masker pelindung menyusul penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) terlihat di sebuah Apple Store saat penjualan iPhone SE baru dimulai di Hangzhou, provinsi Zhejiang, China, Jumat (24/4/2020). (China Daily via REUTERS/pras/cfo)
Jakarta (ANTARA) - Volume penjualan iPhone pada Mei 2020 di China hanya mencapai 3,6 juta unit atau merosot 7,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
CINNO Research, platform konsultasi yang berkantor pusat di Shanghai, Rabu, menyebutkan bahwa jumlah tersebut sedikit naik dibandingkan Mei tahun lalu yang terjual 3,05 juta unit.
Penjualan bulan April 2020 naik 160 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Hal itu dikarenakan adanya tanda-tanda pemulihan ekonomi dan melonjaknya permintaan konsumen setelah wabah COVID-19, demikian CINNO.
Dampak dari wabah tersebut, penjualan telepon selular buatan Apple tersebut sempat anjlok hingga 60 persen pada Februari 2020 dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2019.
Sementara itu pada bulan Mei juga pengiriman iPhone ke gerai mitranya (sell-in shipment) di China selama bulan Mei hanya sekitar 2 juta unit atau turun sekitar 25 persen dibandingkan bulan sebelumnya seperti perkiraan IDC, firma riset global.
Sell-in shipment adalah jumlah iPhone yang dijual Apple ke gerai mitranya yang dapat digunakan untuk mengukur permintaan pasar selanjutnya.
Untuk menstimulasi konsumsi ponsel, Apple telah meluncurkan program diskon pada Festival Belanja 18 Juni melalui gerai resminya di Tmall, platform e-dagang terbesar di China.
Hanya dalam lima menit diskon tersebut digeber, iPhone membukukan transaksi penjualan hingga mencapai 500 juta yuan atau sekitar Rp1 miliar.
Angka itu melampaui nilai transkasi penjualan ponsel dalam satu hari tersebut di pasar China, demikian pernyataan Tmall dikutip China Daily.
Baca juga: iPhone didiskon di China demi dorong penjualan
Baca juga: Penjualan iPhone 9 mundur karena virus corona
Baca juga: Apple berencana kurangi perekrutan akibat lambatnya penjualan iPhone
CINNO Research, platform konsultasi yang berkantor pusat di Shanghai, Rabu, menyebutkan bahwa jumlah tersebut sedikit naik dibandingkan Mei tahun lalu yang terjual 3,05 juta unit.
Penjualan bulan April 2020 naik 160 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Hal itu dikarenakan adanya tanda-tanda pemulihan ekonomi dan melonjaknya permintaan konsumen setelah wabah COVID-19, demikian CINNO.
Dampak dari wabah tersebut, penjualan telepon selular buatan Apple tersebut sempat anjlok hingga 60 persen pada Februari 2020 dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2019.
Sementara itu pada bulan Mei juga pengiriman iPhone ke gerai mitranya (sell-in shipment) di China selama bulan Mei hanya sekitar 2 juta unit atau turun sekitar 25 persen dibandingkan bulan sebelumnya seperti perkiraan IDC, firma riset global.
Sell-in shipment adalah jumlah iPhone yang dijual Apple ke gerai mitranya yang dapat digunakan untuk mengukur permintaan pasar selanjutnya.
Untuk menstimulasi konsumsi ponsel, Apple telah meluncurkan program diskon pada Festival Belanja 18 Juni melalui gerai resminya di Tmall, platform e-dagang terbesar di China.
Hanya dalam lima menit diskon tersebut digeber, iPhone membukukan transaksi penjualan hingga mencapai 500 juta yuan atau sekitar Rp1 miliar.
Angka itu melampaui nilai transkasi penjualan ponsel dalam satu hari tersebut di pasar China, demikian pernyataan Tmall dikutip China Daily.
Baca juga: iPhone didiskon di China demi dorong penjualan
Baca juga: Penjualan iPhone 9 mundur karena virus corona
Baca juga: Apple berencana kurangi perekrutan akibat lambatnya penjualan iPhone
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020
Tags: