Gubernur Babel apresiasi BRI realisasikan fuel card BBM subsidi
24 Juni 2020 17:19 WIB
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan saat melakukan video conference (vidcon) untuk mengapresiasi kerja sama Brizzi Fuel Card BRI dan Pemprov Kepulauan Babel di Pangkalpinang, Rabu. (Aprionis)
Pangkalpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan mengapresiasi Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pangkalpinang yang berhasil merealisasikan penerapan fuel card solar bersubdidi, sehingga dapat mendorong perekonomian masyarakat di tengah pendemi COVID-19.
"Kami bangga dan mengucapkan terima kasih kepada BRI yang berhasil menjalankan kerja sama penerapan fuel card BBM solar bersubsidi ini," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan penerapan fuel card BBM solar bersubsidi ini merupakan salah satu terobosan Pemprov Kepulauan Bangka Belitung untuk mengatasi berbagai masalah sudah mengakar dalam pemanfaatan BBM bersubsidi kepada masyarakat. Misalnya, masalah penyaluran tidak tepat sasaran, antrian panjang kendaraan di SPBU dan masalah sosial lainnya.
Selain itu, masalah ini sangat kompleks seperti tangki kendaraan yang sudah dimodifikasi, kuota bbm yang tak pernah cukup, bbm subsidi yang tak tepat sasaran, pemandangan antrian kendaraan pelangsir (pengerit) yang merusak infrastruktur dan tak sedap dipandang mata, hingga terjadinya tindak kejahatan yang berulang saat mengantri BBM.
"Saat ini tidak ada lagi tambang-tambang timah dan industri yang menggunakan solar subsidi, antrian panjang kendaraan di SPBU dan masalah sosial dalam pemanfaatan BBM subsidi ini sudah dapat ditekan," ujarnya.
Menurut dia, sebelum diberlakukannya fuel card solar subsidi ini, pemanfaatan BBM bersubsdi ini banyak tidak tepat sasaran dan sudah berlangsung lama untuk digunakan usaha pertambangan bijih timah serta usaha lainnya.
"Alhamdulillah, kita bersama BRI dan Pertamina sudah dapat menyelesaikan masalah pemanfaatan solar subsidi ini yang sangat mengakar di masyarakat," katanya.
Kepala Cabang BRI Kota Pangkalpinang, Yerri Chandra mengatakan Bangka Belitung ini provinsi pertama dan satu satunya yang dalam sekala provinsi bisa menerapkan fuel card.
"Tahap awal memang baru menambahkan subsidi berupa solar, tetapi dengan penerapan tahap awal saja sudah terasa dampaknya. Misalnya, saat ini sudah tidak ada lagi antrian panjang kendaraan di SPBU," katanya. ***1***
"Kami bangga dan mengucapkan terima kasih kepada BRI yang berhasil menjalankan kerja sama penerapan fuel card BBM solar bersubsidi ini," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan penerapan fuel card BBM solar bersubsidi ini merupakan salah satu terobosan Pemprov Kepulauan Bangka Belitung untuk mengatasi berbagai masalah sudah mengakar dalam pemanfaatan BBM bersubsidi kepada masyarakat. Misalnya, masalah penyaluran tidak tepat sasaran, antrian panjang kendaraan di SPBU dan masalah sosial lainnya.
Selain itu, masalah ini sangat kompleks seperti tangki kendaraan yang sudah dimodifikasi, kuota bbm yang tak pernah cukup, bbm subsidi yang tak tepat sasaran, pemandangan antrian kendaraan pelangsir (pengerit) yang merusak infrastruktur dan tak sedap dipandang mata, hingga terjadinya tindak kejahatan yang berulang saat mengantri BBM.
"Saat ini tidak ada lagi tambang-tambang timah dan industri yang menggunakan solar subsidi, antrian panjang kendaraan di SPBU dan masalah sosial dalam pemanfaatan BBM subsidi ini sudah dapat ditekan," ujarnya.
Menurut dia, sebelum diberlakukannya fuel card solar subsidi ini, pemanfaatan BBM bersubsdi ini banyak tidak tepat sasaran dan sudah berlangsung lama untuk digunakan usaha pertambangan bijih timah serta usaha lainnya.
"Alhamdulillah, kita bersama BRI dan Pertamina sudah dapat menyelesaikan masalah pemanfaatan solar subsidi ini yang sangat mengakar di masyarakat," katanya.
Kepala Cabang BRI Kota Pangkalpinang, Yerri Chandra mengatakan Bangka Belitung ini provinsi pertama dan satu satunya yang dalam sekala provinsi bisa menerapkan fuel card.
"Tahap awal memang baru menambahkan subsidi berupa solar, tetapi dengan penerapan tahap awal saja sudah terasa dampaknya. Misalnya, saat ini sudah tidak ada lagi antrian panjang kendaraan di SPBU," katanya. ***1***
Pewarta: Aprionis
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: