Yurianto: Masih ada kelompok rentan tidak patuhi protokol kesehatan
24 Juni 2020 16:51 WIB
Tangkapan layar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (24/6/2020) (ANTARA/Prisca Triferna)
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengingatkan masih ada kelompok rentan tidak mematuhi protokol kesehatan sehingga menambah risiko terinfeksi penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru itu.
"Masih adanya kelompok rentan yang tidak mematuhi protokol kesehatan, tidak menjaga jarak, tidak menggunakan masker dan kemudian tidak rajin mencuci tangan. Inilah yang kemudian menjadi kelompok rentan untuk tertular dan ini memberikan gambaran kasus baru yang muncul," kata Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta pada Rabu.
Baca juga: 19.241 pasien sembuh dari 47.896 positif COVID-19
Padahal, kata dia, masih ada sumber penularan di tengah masyarakat dengan temuan kasus positif yang tidak memiliki gejala signifikan atau orang tanpa gejala (OTG). Ketiadaan gejala itu membuat orang merasa aman atau sehat.
Dia menegaskan bahwa menjalankan protokol kesehatan bertujuan untuk menekan angka infeksi COVID-19.
Menurut dia, data menunjukkan jika orang yang membawa virus tidak memakai masker dan melakukan kontak dengan individu rentan yang juga tidak memakai masker maka tingkat penularannya mencapai 100 persen.
Baca juga: 18.735 pasien sembuh dari 46.845 positif COVID-19
Sebaliknya, jika orang pembawa virus tidak memakai masker berkontak dekat dengan individu rentan yang memakainya maka tingkat penularan akan turun sampai 70 persen. Ketika pembawa virus memakai masker di tengah orang yang tidak memakai masker maka penularan turun sampai ke lima persen.
"Namun, apabila dua-duanya menggunakan masker maka kemungkinan penularan turun drastis menjadi satu setengah persen," kata pria yang menjabat sebagai Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan itu.
Baca juga: Achmad Yurianto dan edukasi berbasis data COVID-19
Fakta itu, tegasnya, adalah dasar yang kuat untuk menggunakan masker secara benar dalam usaha mencegah infeksi COVID-19 sambil tetap melakukan protokol kesehatan lainnya.
Dia mengajak masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan menjadi sebuah kebiasaan baru atau normal baru untuk memutus rantai penularan COVID-19 sambil tetap beraktivitas yang produktif.
Baca juga: Warga diajak kembali perkuat komitmen patuh protokol kesehatan
"Masih adanya kelompok rentan yang tidak mematuhi protokol kesehatan, tidak menjaga jarak, tidak menggunakan masker dan kemudian tidak rajin mencuci tangan. Inilah yang kemudian menjadi kelompok rentan untuk tertular dan ini memberikan gambaran kasus baru yang muncul," kata Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta pada Rabu.
Baca juga: 19.241 pasien sembuh dari 47.896 positif COVID-19
Padahal, kata dia, masih ada sumber penularan di tengah masyarakat dengan temuan kasus positif yang tidak memiliki gejala signifikan atau orang tanpa gejala (OTG). Ketiadaan gejala itu membuat orang merasa aman atau sehat.
Dia menegaskan bahwa menjalankan protokol kesehatan bertujuan untuk menekan angka infeksi COVID-19.
Menurut dia, data menunjukkan jika orang yang membawa virus tidak memakai masker dan melakukan kontak dengan individu rentan yang juga tidak memakai masker maka tingkat penularannya mencapai 100 persen.
Baca juga: 18.735 pasien sembuh dari 46.845 positif COVID-19
Sebaliknya, jika orang pembawa virus tidak memakai masker berkontak dekat dengan individu rentan yang memakainya maka tingkat penularan akan turun sampai 70 persen. Ketika pembawa virus memakai masker di tengah orang yang tidak memakai masker maka penularan turun sampai ke lima persen.
"Namun, apabila dua-duanya menggunakan masker maka kemungkinan penularan turun drastis menjadi satu setengah persen," kata pria yang menjabat sebagai Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan itu.
Baca juga: Achmad Yurianto dan edukasi berbasis data COVID-19
Fakta itu, tegasnya, adalah dasar yang kuat untuk menggunakan masker secara benar dalam usaha mencegah infeksi COVID-19 sambil tetap melakukan protokol kesehatan lainnya.
Dia mengajak masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan menjadi sebuah kebiasaan baru atau normal baru untuk memutus rantai penularan COVID-19 sambil tetap beraktivitas yang produktif.
Baca juga: Warga diajak kembali perkuat komitmen patuh protokol kesehatan
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020
Tags: