Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, menguat dipicu terbitnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 tahun 2020 mengenai Penempatan Uang Negara pada Bank Umum, dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional.

IHSG ditutup menguat 85,6 poin atau 1,75 persen ke posisi 4.964,74. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 17,6 poin atau 2,33 persen menjadi 771,91.

"Market sangat mengapresiasi terkait dengan penetapan PMK Nomor 70/PMK.05/2020 tentang Penempatan Uang Negara pada Bank Umum dalam Rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional. Ini membuat saham perbankan naik," kata analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Rabu.

Selain itu, lanjut Nafan, pelaku pasar juga mengapresiasi naiknya kinerja PMI manufaktur maupun jasa, terutama di negara-negara maju.

Dibuka menguat, IHSG betah berada di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Secara sektoral, sembilan sektor meningkat dimana sektor keuangan naik paling tinggi yaitu 3,2 persen, diikuti sektor aneka industri dan sektor perdagangan masing-masing 1,55 persen dan 1,48 persen. Sedangkan satu sektor terkoreksi yaitu sektor pertanian yaitu minus 0,73 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing sebesar Rp250,74 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 573.675 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,47 miliar lembar saham senilai Rp9,75 triliun. Sebanyak 245 saham naik, 159 saham menurun, dan 165 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 14,73 poin atau 0,07 persen ke 22.534,32, indeks Hang Seng turun 125,76 poin atau 0,5 persen menjadi 24.781,58, dan indeks Straits Times melemah 10,49 poin atau 0,4 persen ke 2.624,43.

Baca juga: IHSG berpotensi menguat terkerek bursa saham global
Baca juga: Kemarin, pinjaman dari AIIB hingga berlanjutnya aksi jual asing
Baca juga: IHSG melemah seiring berlanjutnya aksi jual asing