Pendidik: Kelekatan orang tua dan anak kunci membangun bangsa
24 Juni 2020 15:52 WIB
Aktivis gender sekaligus pendidik Ratna Megawangi berbicara dalam acara Bincang Bersama Kak Seto dengan tema "Orang Tuaku Sahabat Terbaikku, melalui webinar, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada 23 Juli, Jakarta, Rabu (24/6/2020). (ANTARA/Katriana)
Jakarta (ANTARA) - Aktivis gender sekaligus pendidik Ratna Megawangi mengatakan kelekatan antara orang tua dan anak merupakan kunci untuk membangun bangsa melalui pribadi-pribadi yang sehat dan berkarakter.
"Karena sebuah bangsa yang besar, yang maju, itu memerlukan individu-individu yang jiwanya sehat," kata dia dalam acara Bincang Bersama Kak Seto dengan tema "Orang Tuaku Sahabat Terbaikku", melalui webinar dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) pada 23 Juli, Jakarta, Rabu.
Ratna mengatakan bahwa membentuk karakter masyarakat yang sehat itu membutuhkan individu-individu yang bisa mengontrol dirinya sendiri.
Hampir semua orang mungkin mengetahui hal-hal apa saja yang dianggap baik dan tidak baik dalam kehidupan. Namun, pada kenyataannya kejahatan masih saja banyak terjadi di tengah masyarakat.
Baca juga: Orang tua perlu pahami konsep belajar di rumah bersama anak
Hal itu, katanya, terjadi karena individu tertentu belum memiliki kemampuan untuk mengontrol diri sendiri. Sedangkan untuk dapat memiliki kemampuan mengontrol diri sendiri memerlukan fondasi yang cukup kuat. Dan fondasi tersebut diperoleh melalui kelekatan anak dengan orang tua, terutama dengan ibu.
"Bahwa fondasi dari seseorang yang jiwanya sehat, yang bisa mengontrol diri itu adalah (mereka yang) memiliki kelekatan yang baik antara individu itu dengan ibunya," kata dia.
Anak-anak, katanya, membutuhkan satu sosok yang bisa dipercaya dan dapat diandalkan sehingga tercipta keseimbangan emosional yang baik dalam diri anak dan sehingga dia dapat tumbuh menjadi pribadi yang sehat.
"Sehingga anak-anak yang waktu kecilnya begitu secure, aman dengan satu sosok, dalam hal ini ibunya, dia akan lebih mudah untuk meregulasi emosinya," katanya.
Baca juga: Kak Seto: Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi anak
Ketika anak memiliki kondisi emosional yang baik, maka akan mudah bagi orang tua untuk menanamkan nilai-nilai moral yang baik, dan akan mudah bagi anak untuk memperoleh identitas dirinya.
Dengan nilai-nilai moral baik yang dapat dikembangkan pada diri anak sejak dini, anak akan dapat dengan mudah meregulasi diri sendiri sehingga dia tidak akan melakukan hal-hal yang merugikan orang lain.
"Oleh karena itu, dengan kita bisa membuat anak lekat dengan orang tua, ini akan juga membuat keluarganya menjadi keluarga yang sakinah. Sementara keluarga sendiri adalah institusi yang fundamental, institusi yang ada di dalam masyarakat," katanya.
Oleh karena itu, arah pembangunan bangsa ke depan akan sangat bergantung pada pendidikan moral dari unit yang terkecil di dalam masyarakat itu sendiri, yaitu keluarga yang terbangun dengan nilai-nilai moral yang baik.
Baca juga: Orang tua kuasai pendidikan keterampilan hidup, dampingi anak belajar
"Karena sebuah bangsa yang besar, yang maju, itu memerlukan individu-individu yang jiwanya sehat," kata dia dalam acara Bincang Bersama Kak Seto dengan tema "Orang Tuaku Sahabat Terbaikku", melalui webinar dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) pada 23 Juli, Jakarta, Rabu.
Ratna mengatakan bahwa membentuk karakter masyarakat yang sehat itu membutuhkan individu-individu yang bisa mengontrol dirinya sendiri.
Hampir semua orang mungkin mengetahui hal-hal apa saja yang dianggap baik dan tidak baik dalam kehidupan. Namun, pada kenyataannya kejahatan masih saja banyak terjadi di tengah masyarakat.
Baca juga: Orang tua perlu pahami konsep belajar di rumah bersama anak
Hal itu, katanya, terjadi karena individu tertentu belum memiliki kemampuan untuk mengontrol diri sendiri. Sedangkan untuk dapat memiliki kemampuan mengontrol diri sendiri memerlukan fondasi yang cukup kuat. Dan fondasi tersebut diperoleh melalui kelekatan anak dengan orang tua, terutama dengan ibu.
"Bahwa fondasi dari seseorang yang jiwanya sehat, yang bisa mengontrol diri itu adalah (mereka yang) memiliki kelekatan yang baik antara individu itu dengan ibunya," kata dia.
Anak-anak, katanya, membutuhkan satu sosok yang bisa dipercaya dan dapat diandalkan sehingga tercipta keseimbangan emosional yang baik dalam diri anak dan sehingga dia dapat tumbuh menjadi pribadi yang sehat.
"Sehingga anak-anak yang waktu kecilnya begitu secure, aman dengan satu sosok, dalam hal ini ibunya, dia akan lebih mudah untuk meregulasi emosinya," katanya.
Baca juga: Kak Seto: Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi anak
Ketika anak memiliki kondisi emosional yang baik, maka akan mudah bagi orang tua untuk menanamkan nilai-nilai moral yang baik, dan akan mudah bagi anak untuk memperoleh identitas dirinya.
Dengan nilai-nilai moral baik yang dapat dikembangkan pada diri anak sejak dini, anak akan dapat dengan mudah meregulasi diri sendiri sehingga dia tidak akan melakukan hal-hal yang merugikan orang lain.
"Oleh karena itu, dengan kita bisa membuat anak lekat dengan orang tua, ini akan juga membuat keluarganya menjadi keluarga yang sakinah. Sementara keluarga sendiri adalah institusi yang fundamental, institusi yang ada di dalam masyarakat," katanya.
Oleh karena itu, arah pembangunan bangsa ke depan akan sangat bergantung pada pendidikan moral dari unit yang terkecil di dalam masyarakat itu sendiri, yaitu keluarga yang terbangun dengan nilai-nilai moral yang baik.
Baca juga: Orang tua kuasai pendidikan keterampilan hidup, dampingi anak belajar
Pewarta: Katriana
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020
Tags: