Ketua MPR sampaikan duka cita gugurnya prajurit TNI di Kongo
24 Juni 2020 14:37 WIB
Dokumentasi - Prajurit Kontingen Garuda TNI mengikuti upacara pelepasan Kontingen Garuda yang akan bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB di Republik Kongo dan Lebanon di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (31/8/2018). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/kye/aa.
Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyampaikan duka cita mendalam atas gugurnya prajurit TNI Serma Rama Wahyudi saat menjalankan tugasnya sebagai anggota pasukan perdamaian Indonesia pada Misi MONUSCO di Kongo.
"Kita semua turut berbelasungkawa dengan gugurnya prajurit TNI Serma Rama Wahyudi saat mengemban tugas mulia sebagai pasukan perdamaian Indonesia di Kongo," kata Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Serma TNI Rama Wahyudi tewas saat melakukan patroli karena diserang kelompok milisi, Senin (22/6) malam waktu setempat.
Baca juga: Anggota pasukan perdamaian Indonesia terbunuh di Kongo
Dia mengutuk kelompok milisi pelaku serangan yang mengakibatkan gugurnya Serma Rama Wahyudi terlebih pasukan keamanan PBB ditempatkan di Kongo guna menjaga dan mengawasi proses perdamaian di wilayah tersebut.
Bamsoet mendesak kementerian Luar Negeri Indonesia segera berkoordinasi dengan PBB dan Pemerintah Kongo untuk menyelidiki serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian itu.
"Penyerangan terhadap pasukan keamanan PBB yang bertugas tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun," ujarnya.
Baca juga: PBB akan tutup empat pangkalan di RD Kongo
Politisi Partai Golkar itu berharap gugurnya Serma Rama Wahyudi tidak menyurutkan moral prajurit TNI untuk terus berperan menjaga perdamaian dunia. Karenanya, Kementerian Luar Negeri RI dan TNI harus memastikan jenazah almarhum bisa segera tiba di Tanah Air.
Dia menilai Pemerintah dan TNI sangat layak menganugerahkan penghargaan kepada almarhum Serma Rama Wahyudi karena almarhum merupakan pahlawan yang gugur di luar negeri saat menjalankan tugas negara.
Baca juga: PBB akan pangkas jumlah pasukan penjaga perdamaian di RD Kongo
"Kita semua turut berbelasungkawa dengan gugurnya prajurit TNI Serma Rama Wahyudi saat mengemban tugas mulia sebagai pasukan perdamaian Indonesia di Kongo," kata Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Serma TNI Rama Wahyudi tewas saat melakukan patroli karena diserang kelompok milisi, Senin (22/6) malam waktu setempat.
Baca juga: Anggota pasukan perdamaian Indonesia terbunuh di Kongo
Dia mengutuk kelompok milisi pelaku serangan yang mengakibatkan gugurnya Serma Rama Wahyudi terlebih pasukan keamanan PBB ditempatkan di Kongo guna menjaga dan mengawasi proses perdamaian di wilayah tersebut.
Bamsoet mendesak kementerian Luar Negeri Indonesia segera berkoordinasi dengan PBB dan Pemerintah Kongo untuk menyelidiki serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian itu.
"Penyerangan terhadap pasukan keamanan PBB yang bertugas tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun," ujarnya.
Baca juga: PBB akan tutup empat pangkalan di RD Kongo
Politisi Partai Golkar itu berharap gugurnya Serma Rama Wahyudi tidak menyurutkan moral prajurit TNI untuk terus berperan menjaga perdamaian dunia. Karenanya, Kementerian Luar Negeri RI dan TNI harus memastikan jenazah almarhum bisa segera tiba di Tanah Air.
Dia menilai Pemerintah dan TNI sangat layak menganugerahkan penghargaan kepada almarhum Serma Rama Wahyudi karena almarhum merupakan pahlawan yang gugur di luar negeri saat menjalankan tugas negara.
Baca juga: PBB akan pangkas jumlah pasukan penjaga perdamaian di RD Kongo
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020
Tags: