PLN NTT alirkan listrik untuk 150 KK di Desa Tuamese
24 Juni 2020 10:57 WIB
General Manager PT PLN UIW NTT, Agustinus Jatmiko (kanan) saat melakukan penyalaan listrik secara simbolis bersama warga di Desa Tuamese, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara pada Minggu (21/6/2020). ANTARA/HO-Humas PLN UIW NTT/am.
Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalirkan listrik untuk 150 kepala keluarga (KK) sebagai pelanggan baru di Desa Tuamese, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupten Timor Tengah Utara (TTU), Pulau Timor.
"Akhirnya 150 KK di Desa Tuamese bisa menikmati listrik yang tentu dapat dimanfaatkan untuk menunjang berbagai kebutuhan masyarakat di sana," kata General Manager PT PLN UIW NTT, Agustinus Jatmiko, di Kupang, Rabu.
Ia mengatakan, dirinya telah melakukan penyalaan listrik secara simbolis untuk 150 KK tersebut pada 21 Juni lalu saat berkunjung ke Desa Tuamese didampingi Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Kupang Cahyo Gunadi dan Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kupang Arif Rohmatin.
Agustinus menjelaskan, penyalaan listrik ini berhasil dilakukan setelah dibangun sejumlah infrastrukur pendukung seperti jaringan tegangan menengah sepanjang 6 kilometer sirkuit (kms).
Selain itu, jaringan tegangan rendah sepanjang 9 kms dan dua gardu dengan kapasitas masing-masing sebesar 50 kva.
Ia berharap kehadiran listrik ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat setempat baik untuk penerangan maupun mendukung kegiatan ekonomi produktif lainnya sesuai mata pencaharian masyarakat Tuamese yang umumnya sebagai nelayan maupun menyadap air pohon lontar.
"Tentu dengan hadirnya listrik ini bisa dimanfaatkan untuk banyak keperluan seperti mengawetkan ikan hasil tangkapan, membuat es, dan lainnya termasuk untuk kebutuhan mengakses informasi melalui perangkat elektronik sehingga tidak ketinggalan informasi, dan sebagainya," katanya.
Lebih lanjut, Agustinus mengatakan, dengan bertambahnya listrik desa ini maka kondisi rasio elektrifikasi di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Distrik Oecusse, Timor Leste, itu sendiri telah mencapai 83,02 persen, sedang rasio desa berlistrik sebesar 97,93 persen.
Agustinus Jatmiko memastikan, pembangunan listrik desa akan terus bergerak di lapangan untuk mengejar keteritnggalan rasio elektrifikasi yang secara keseluruhan di NTT yang hingga kini mencapai 86,81 persen dan rasio desa berlistrik 93,32 persen.
"Meskipun memang di tengah pandemi COVID-19 ini tetap pembangunan listrik desa yang sebelumnya dikerjakan akan tetap berjalan di lapangan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ada," katanya.
Baca juga: PLN segera hadirkan layanan listrik 24 jam di perbatasan Timor Leste
Baca juga: PLN NTT sambung listrik di 33 desa di Pulau Flores selama Januari-Mei
"Akhirnya 150 KK di Desa Tuamese bisa menikmati listrik yang tentu dapat dimanfaatkan untuk menunjang berbagai kebutuhan masyarakat di sana," kata General Manager PT PLN UIW NTT, Agustinus Jatmiko, di Kupang, Rabu.
Ia mengatakan, dirinya telah melakukan penyalaan listrik secara simbolis untuk 150 KK tersebut pada 21 Juni lalu saat berkunjung ke Desa Tuamese didampingi Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Kupang Cahyo Gunadi dan Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kupang Arif Rohmatin.
Agustinus menjelaskan, penyalaan listrik ini berhasil dilakukan setelah dibangun sejumlah infrastrukur pendukung seperti jaringan tegangan menengah sepanjang 6 kilometer sirkuit (kms).
Selain itu, jaringan tegangan rendah sepanjang 9 kms dan dua gardu dengan kapasitas masing-masing sebesar 50 kva.
Ia berharap kehadiran listrik ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat setempat baik untuk penerangan maupun mendukung kegiatan ekonomi produktif lainnya sesuai mata pencaharian masyarakat Tuamese yang umumnya sebagai nelayan maupun menyadap air pohon lontar.
"Tentu dengan hadirnya listrik ini bisa dimanfaatkan untuk banyak keperluan seperti mengawetkan ikan hasil tangkapan, membuat es, dan lainnya termasuk untuk kebutuhan mengakses informasi melalui perangkat elektronik sehingga tidak ketinggalan informasi, dan sebagainya," katanya.
Lebih lanjut, Agustinus mengatakan, dengan bertambahnya listrik desa ini maka kondisi rasio elektrifikasi di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Distrik Oecusse, Timor Leste, itu sendiri telah mencapai 83,02 persen, sedang rasio desa berlistrik sebesar 97,93 persen.
Agustinus Jatmiko memastikan, pembangunan listrik desa akan terus bergerak di lapangan untuk mengejar keteritnggalan rasio elektrifikasi yang secara keseluruhan di NTT yang hingga kini mencapai 86,81 persen dan rasio desa berlistrik 93,32 persen.
"Meskipun memang di tengah pandemi COVID-19 ini tetap pembangunan listrik desa yang sebelumnya dikerjakan akan tetap berjalan di lapangan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ada," katanya.
Baca juga: PLN segera hadirkan layanan listrik 24 jam di perbatasan Timor Leste
Baca juga: PLN NTT sambung listrik di 33 desa di Pulau Flores selama Januari-Mei
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: