Wall Street berakhir menguat, Nasdaq mencapai rekor tertinggi baru
24 Juni 2020 07:48 WIB
Seorang wanita yang memakai masker berjalan di sepanjang Wall Street setelah kasus virus corona dikonfirmasi di kota New York. ANTARA/REUTERS/Stephen Culp/am.
New York (ANTARA) - Tiga indeks utama Wall Street menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena membaiknya data ekonomi dan prospek lebih banyak stimulus yang mendorong harapan pemulihan ekonomi dengan cepat.
Sementara lompatan dalam saham perusahaan teknologi mendorong Nasdaq ke rekor penutupan tertinggi kelima bulan ini. Apple Inc memberikan dorongan terbesar diikuti oleh Amazon.com dan Microsoft.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 131,14 poin atau 0,50 persen, menjadi ditutup pada 26.156,10 poin. Indeks S&P 500 bertambah 3,43 poin atau 0,43 persen, menjadi berakhir di 3.131,29 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup naik 74,89 poin atau 0,74 persen, menjadi 10.131,37 poin.
Nasdaq menandai penutupan tertinggi kedua sepanjang masa berturut-turut untuk acuan teknologi-berat dan kenaikan harian kedelapan beruntun.
Apple naik 2,13 persen, menyusul kenaikan 2,62 persen di sesi sebelumnya. Raksasa teknologi AS itu pada Senin meluncurkan beberapa pembaruan besar, termasuk preview versi terbaru dari sistem operasi iPhone, iOS 14, selama Worldwide Developers Conference virtual. Saham nama teknologi besar lainnya termasuk Amazon dan Microsoft juga berakhir lebih tinggi.
Data menunjukkan bahwa laju kontraksi di sektor manufaktur dan jasa AS melambat pada Juni karena bisnis dibuka kembali setelah penguncian yang dimulai pada pertengahan Maret.
Juga, penjualan rumah baru melonjak 16,6 persen pada Mei, melampaui perkiraan kenaikan 2,9 persen.
"Efek kumulatif dari data ekonomi yang kami lihat membantu untuk mendukung reli berbentuk V yang kami miliki di saham," kata Mark Luschini, kepala strategi investasi di Janney Montgomery Scott di Philadelphia.
"Ini memperkuat pandangan bahwa ekuitas dapat terus maju meskipun ada kerusakan ekonomi yang cukup besar yang akan berkeliaran untuk beberapa waktu mendatang, seperti angka pengangguran yang meningkat dan pemulihan yang lambat dalam industri perjalanan, pariwisata dan hiburan."
Meskipun kasus virus corona meningkat, Luschini mencatat bahwa kurangnya keinginan untuk penguncian ekonomi lebih lanjut di antara pejabat-pejabat federal dan negara bagian kemungkinan disambut investor.
Sentimen mungkin sedikit berkurang oleh laporan New York Times bahwa negara-negara Uni Eropa siap untuk melarang warga Amerika masuk karena Amerika Serikat telah gagal mengendalikan pandemi virus corona.
Tetapi itu membantu pejabat pemerintah berbicara tentang stimulus lebih lanjut, kata Luschini menambahkan.
Kemudian Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa RUU stimulus berikutnya akan difokuskan pada membuat orang kembali bekerja dengan cepat dan bahwa ia akan mempertimbangkan penundaan lebih lanjut dari batas waktu pengajuan pajak.
Baca juga: Wall Street ditutup melambung, Indeks Nasdaq melonjak di atas 110 poin
Baca juga: Wall Street sebagian dibuka jatuh, Indeks Dow Jones turun, Nasdaq naik
Baca juga: Wall Street ditutup beragam, Indeks Dow Jones jatuh di atas 200 poin
Sementara lompatan dalam saham perusahaan teknologi mendorong Nasdaq ke rekor penutupan tertinggi kelima bulan ini. Apple Inc memberikan dorongan terbesar diikuti oleh Amazon.com dan Microsoft.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 131,14 poin atau 0,50 persen, menjadi ditutup pada 26.156,10 poin. Indeks S&P 500 bertambah 3,43 poin atau 0,43 persen, menjadi berakhir di 3.131,29 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup naik 74,89 poin atau 0,74 persen, menjadi 10.131,37 poin.
Nasdaq menandai penutupan tertinggi kedua sepanjang masa berturut-turut untuk acuan teknologi-berat dan kenaikan harian kedelapan beruntun.
Apple naik 2,13 persen, menyusul kenaikan 2,62 persen di sesi sebelumnya. Raksasa teknologi AS itu pada Senin meluncurkan beberapa pembaruan besar, termasuk preview versi terbaru dari sistem operasi iPhone, iOS 14, selama Worldwide Developers Conference virtual. Saham nama teknologi besar lainnya termasuk Amazon dan Microsoft juga berakhir lebih tinggi.
Data menunjukkan bahwa laju kontraksi di sektor manufaktur dan jasa AS melambat pada Juni karena bisnis dibuka kembali setelah penguncian yang dimulai pada pertengahan Maret.
Juga, penjualan rumah baru melonjak 16,6 persen pada Mei, melampaui perkiraan kenaikan 2,9 persen.
"Efek kumulatif dari data ekonomi yang kami lihat membantu untuk mendukung reli berbentuk V yang kami miliki di saham," kata Mark Luschini, kepala strategi investasi di Janney Montgomery Scott di Philadelphia.
"Ini memperkuat pandangan bahwa ekuitas dapat terus maju meskipun ada kerusakan ekonomi yang cukup besar yang akan berkeliaran untuk beberapa waktu mendatang, seperti angka pengangguran yang meningkat dan pemulihan yang lambat dalam industri perjalanan, pariwisata dan hiburan."
Meskipun kasus virus corona meningkat, Luschini mencatat bahwa kurangnya keinginan untuk penguncian ekonomi lebih lanjut di antara pejabat-pejabat federal dan negara bagian kemungkinan disambut investor.
Sentimen mungkin sedikit berkurang oleh laporan New York Times bahwa negara-negara Uni Eropa siap untuk melarang warga Amerika masuk karena Amerika Serikat telah gagal mengendalikan pandemi virus corona.
Tetapi itu membantu pejabat pemerintah berbicara tentang stimulus lebih lanjut, kata Luschini menambahkan.
Kemudian Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa RUU stimulus berikutnya akan difokuskan pada membuat orang kembali bekerja dengan cepat dan bahwa ia akan mempertimbangkan penundaan lebih lanjut dari batas waktu pengajuan pajak.
Baca juga: Wall Street ditutup melambung, Indeks Nasdaq melonjak di atas 110 poin
Baca juga: Wall Street sebagian dibuka jatuh, Indeks Dow Jones turun, Nasdaq naik
Baca juga: Wall Street ditutup beragam, Indeks Dow Jones jatuh di atas 200 poin
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: