Budi daya bonsai kelapa makin diminati di Gorontalo
23 Juni 2020 23:43 WIB
Ketua Komunitas Bonsai Gorontalo, Achril Babyonggo menunjukan salah satu bonsai kelapa terkecil di Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Selasa (23/6/2020). ANTARA/Adiwinata Solihin
Gorontalo (ANTARA) - Budi daya bonsai pohon kelapa semakin diminati di sejumlah daerah di Provinsi Gorontalo, baik untuk sekadar hobi maupun untuk dijual.
Ketua Komunitas Bonsai Gorontalo Achril Babyonggo di Gorontalo, Selasa mengatakan saat ini semakin banyak orang yang hobi membudidayakan bonsai kelapa dan bergabung dalam komunitas itu.
"Bahkan saat ini sudah 70 orang yang bergabung dalam komunitas ini," ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa bonsai kelapa adalah salah satu jenis bonsai yang sulit untuk dikembangkan dibandingkan dengan tanaman lain.
Karena untuk bonsai kelapa dibutuhkan lebih banyak proses dan pemeliharaan agar tetap bertahan, katanya.
Untuk pembuatan bonsai kelapa, menurut Achril, salah satu kesulitan yang sering dihadapi adalah bahan baku yang sesuai.
"Memang di Gorontalo banyak pohon kelapa, tetapi bahan yang cocok dibuat bonsai dan sesuai selera cukup sulit," kata dia.
Ia mengungkapkan bahwa dalam usaha budi daya pohon bonsai kelapa, tidak selalu berhasil atau pohonnya mati.
"Tapi dari bonsai kelapa yang gagal, kami buat menjadi kerajinan tangan, seperti hiasan dan lainnya, oleh karena itu motto di komunitas kami adalah 'hidup berguna, mati bermanfaat'," kata Achril.
Ketua Komunitas Bonsai Gorontalo Achril Babyonggo di Gorontalo, Selasa mengatakan saat ini semakin banyak orang yang hobi membudidayakan bonsai kelapa dan bergabung dalam komunitas itu.
"Bahkan saat ini sudah 70 orang yang bergabung dalam komunitas ini," ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa bonsai kelapa adalah salah satu jenis bonsai yang sulit untuk dikembangkan dibandingkan dengan tanaman lain.
Karena untuk bonsai kelapa dibutuhkan lebih banyak proses dan pemeliharaan agar tetap bertahan, katanya.
Untuk pembuatan bonsai kelapa, menurut Achril, salah satu kesulitan yang sering dihadapi adalah bahan baku yang sesuai.
"Memang di Gorontalo banyak pohon kelapa, tetapi bahan yang cocok dibuat bonsai dan sesuai selera cukup sulit," kata dia.
Ia mengungkapkan bahwa dalam usaha budi daya pohon bonsai kelapa, tidak selalu berhasil atau pohonnya mati.
"Tapi dari bonsai kelapa yang gagal, kami buat menjadi kerajinan tangan, seperti hiasan dan lainnya, oleh karena itu motto di komunitas kami adalah 'hidup berguna, mati bermanfaat'," kata Achril.
Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020
Tags: