Jakarta (ANTARA) - Aktivitas jual beli di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kembali normal setelah ditutup selama kurang lebih tiga hari untuk sterilisasi dan mencegah penularan serta munculnya klaster baru COVID-19.

"Pasar mulai dibuka pukul 01.00 WIB Senin dini hari, aktivitas jual beli normal seperti semula," kata Camat Pasar Minggu Arief Wibowo di Jakarta, Selasa.

Arief mengatakan tidak ada perbedaan aktivitas sebelum dan sesudah ditutup, karena sebelum ditutup Pasar Minggu telah menerapkan protokol kesehatan di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi seperti ganjil genap toko.

Selain itu, untuk memastikan pedagang dan pembeli mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19, petugas Satpol PP dan Sudin Perhubungan tingkat Kelurahan Pasar Minggu dikerahkan untuk mengawasi.

Baca juga: Perumda Pasar Jaya tutup tujuh akses masuk Pasar Minggu

"Untuk penjagaan tetap dilakukan oleh Satpol PP dan Perhubungan dibantu dari kelurahan," kata Arief.

Sebelumnya, kawasan Pasar Minggu ditutup setelah dikonfirmasi tiga orang yang menjalani uji usap di Pasar Minggu dinyatakan positif COVID-19.

Pasar Minggu ditutup selama tiga hari terhitung mulai Jumat (19/6) sampai dengan Senin (22/6). Penutupan juga berlaku untuk Terminal dan Lokasi Binaan (Lokbin) UMKM Pasar Buah Pasar Minggu.

Selama ditutup Pengelola Pasar Minggu (Perumda Pasar Jaya) melakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan selama tiga hari berturut-turut.

Baca juga: Pasar Minggu Jakarta Selatan juga ditutup selama tiga hari mulai Sabtu

Selain itu, pengelola Pasar Minggu membenahi fasilitas protokol kesehatan seperti akses masuk satu arah, markah untuk jaga jarak fisik yang permanen, serta penyediaan tempat cuci tangan permanen.

Pengelola juga menutup tujuh dari 15 akses pintu gerbang menuju Pasar Minggu dan hanya membuka delapan gerbang untuk mewakili lima blok yang ada di Pasar Minggu.

Bangunan Pasar Minggu terdiri atas lima blok yakni Blok B, C, D, E dan F yang menyebar di lima penjuru mata angin. Total ada 1.700 pedagang kios dan 1.400 pedagang pelataran (lapak) khusus pangan.

"Selain menerapkan ganjil genap, kami juga menerapkan jaga jarak fisik untuk pedagang pelataran (lapak), setiap meja pedagang diberi jarak satu meter," kata Kepala Pasar Minggu Febry Rozaldi.

Baca juga: Terminal Pasar Minggu ditutup aktivitas penumpang dialihkan sementara

Setiap hari akan ada petugas yang mengawasi kepatuhan pedagang untuk menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak fisik.

"Kami tidak segan-segan untuk menegur pengunjung maupun pedagang yang lalai tidak menggunakan masker," kata Febry.