Padang (ANTARA News) - Sumatra Barat membutuhkan dana sekitar Rp12,5 miliar untuk merehabilitasi infrastruktur pendidikan setelah gempa 7,6 skala richter merusak banyak fasilitas umum di daerah itu Rabu (30/9) lalu.

"Tadi saya sudah sampaikan ke Ketua DPD, Irman Gusman, soal kebutuhan dana pendidikan di masa darurat," kata Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi usai menerima kedatangan Irman Gusman, di Padang, Rabu.

Gubernur mengatakan, untuk kebutuhan dana rehabilitasi gedung sekolah dalam jangka panjang, nilainya sedang dalam proses penghitungan.

Dia mengatakan, akibat gempa telah menyebabkan, 1.247 gedung sekolah mengalami rusak berat, 919 rusak sedang, dan 670 rusak ringan.

Kerusakan fasilitas pendidikan yang paling parah dialami Kota Padang denga 919 rusak berat, 715 rusak sedang, dan 562 rusak ringan.

Sementara di Padangpariaman, 196 gedung sekolah rusak berat, 83 rusak sedang, dan 18 rusak ringan.

Ditanya dana yang dimiliki Sumbar, Gubernur mengatakan, untuk darurat sebetulnya tersedia dana.

"Namun kalau ada bantuan dari luar, dana yang ada bisa dipergunakan untuk program rehabilitasi ke depan," kata dia.

Gubernur mengaku Ketua DPD Irman Gusman akan mengupayakan menghimpun dana dari DPD dan para pendonor.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo mengatakan, semua sekolah yang rusak akibat gempa di Sumbar akan dibangun.

"Semua akan dibangun, baik negeri maupun sekolah swasta. Sekolah swasta saja akan kita bangun, apalagi negeri," kata Bambang, ketika meninjau SD 17 Gurun Laweh, Kecamatan Nanggalo Padang yang rusak parah, Rabu.
(*)