Jakarta (ANTARA News) - Menneg BUMN Sofyan Djalil mengatakan sudah menyiapkan pengganti Waluyo dan Tumpak Hatorangan Panggabean yang terpilih menjadi Pelaksana Tugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kami sudah menyiapkan nama plt pengganti pak Waluyo, tinggal menetapkan saja hari ini," kata Sofyan Djalil, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu.

Menurut Sofyan, kedua pejabat tersebut sudah dinonaktifkan dari jabatannya di BUMN sejak pemerintah menetapkan mereka menjadi pejabat KPK.

Waluyo sebelumnya menjabat Direktur Umum dan SDM di PT Pertamina dan mantan deputi pencegahan KPK.

Tumpak Hatorangan Panggabean sebelumnya menjadi komisaris di PT Pos Indonesia sekaligus mantan wakil ketua KPK.

Selain itu pemerintah juga menunjuk Mas Achmad Santosa Senior Advisor di UNDP.

Menurut Sofyan Djalil, sesuai ketentuan, Waluyo dan Tumpak dinonaktifkan sementara dan bukan diberhentikan dari jabatannya di BUMN.

"Bisa saja dinonaktifkan selama dua atau tiga bulan hingga maksimum 1 tahun," ujarnya.

Akan tetapi ia berpendapat, jika jabatan kedua figur tersebut permanen di KPK, maka Kementerian selaku kuasa pemegang saham BUMN akan segera memberhentikannya.

"Untuk itu kami segera menentukan satu direktur Pertamina menjadi Plt mengisi jabatan pak Waluyo, sedangkan pak Tumpak, tidak dicarikan Plt karena dapat tugasnya dapat dikerjakan komisaris yang lainnya di PT Pos," katanya.

Meski begitu Sofyan tidak merinci lebih lanjut nama Plt jabatan yang ditinggalkan Waluyo.
(*)