Jakarta (ANTARA) - Perum Bulog siap menyalurkan kembali beras bantuan sosial dari presiden sebanyak 900 ribu ton untuk 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) secara nasional untuk meringankan warga yang terdampak pandemi COVID-19.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di Jakarta, Selasa mengatakan bantuan paket beras sebanyak 15 kg yang merupakan program Kementerian Sosial tersebut akan disalurkan hingga akhir Desember 2020.

"Setelah sukses dengan Jabodetabek kali ini di seluruh Indonesia. Bulog ternyata masih diberikan kepercayaan karena masih dapat penugasan dari pemerintah melalui Kementerian Sosial," ujarnya.

Baca juga: Bulog tegaskan beras bantuan Presiden lewati kontrol kualitas ketat

Menurut dia, beras sebanyak 900 ribu ton tersebut akan disalurkan dalam dua tahap yakni 450 ribu ton untuk tiga bulan ke depan dan tiga bulan selanjutnya 450 ribu ton lagi hingga akhir tahun.

Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu menyebutkan stok beras yang dimiliki Perum Bulog sebanyak 1,4 juta ton, sehingga bisa dipastikan bahwa pasokan kebutuhan pangan untuk masyarakat aman tanpa harus mengimpor.

"Asumsi kebutuhan beras nasional sampai Desember kita harusnya cukup tidak sampai impor. Termasuk dengan faktor cuaca juga sudah bisa kita sikapi," katanya.

Sebelumnya, Perum Bulog sudah menyalurkan bantuan presiden berupa paket beras sebanyak 25 kg di area Jakarta, Bogor, Tengerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang dilakukan pada dua tahap.

Tahap pertama pada periode 5-22 Mei 2020 sebanyak 1,45 juta paket dengan total beras sebanyak 36.440 ton.

Sementara, tahap kedua periode 1-15 Juni 2020 dengan jumlah paket yang dibagikan sebanyak 1,86 juta dengan total beras 46.546 ton.

Baca juga: Bulog tuntaskan penyaluran bansos beras presiden tahap II Jabodetabek
Baca juga: Warga DKI berharap Bulog salurkan Banpres selama COVID-19