Harga emas naik 13,40 dolar AS, dipicu kenaikan kasus COVID-19
23 Juni 2020 07:15 WIB
Dokumentasi - Seorang karyawan menempatkan emas batangan di brankas Bank Nasional Kazakhstan di Almaty, Kazakhstan, Jumat (30/9/2016). ANTARA/REUTERS/Mariya Gordeyeva/am.
Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), memperpanjang kenaikan akhir pekan lalu karena investor berlindung pada logam safe-haven setelah kenaikan kasus COVID-19 mengurangi harapan untuk pemulihan ekonomi yang cepat. Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, naik tajam 13,40 dolar AS atau 0,76 persen, menjadi ditutup pada 1.766,40 dolar AS per ounce.
Harga emas berjangka melonjak 21,9 dolar AS atau 1,27 persen menjadi 1.753,00 dolar AS per ounce pada perdagangan Jumat (19/6/2020), rebound dari kerugian selama dua hari berturut-turut sebelumnya.
"Ada beberapa pelarian menuju aset aman emas," kata Ahli Senior Strategi Pasar RJO Futures, Bob Haberkorn.
Baca juga: IHSG Senin sore jatuh 22,44 poin, pasar khawatir gelombang II COVID-19
Peningkatan kasus Virus Corona secara global telah menyebabkan harga emas menembus level 1.750 dolar AS, katanya. "Jika kita tutup di atas 1.765 dolar AS hari ini, level 1.800 dolar AS tidak terlalu jauh."
Emas, tempat yang aman selama masa ketidakpastian ekonomi, mendapat dorongan setelah Organisasi Kesehatan Dunia pada Minggu melaporkan kenaikan rekor infeksi global, dengan peningkatan terbesar di Amerika Utara dan Selatan.
Dua pejabat Federal Reserve (Fed) AS pada Jumat (19/6/2020) memperingatkan tingkat pengangguran bisa naik lagi jika pandemi tidak dikendalikan.
Bank-bank sentral di seluruh dunia telah mengambil langkah-langkah stimulus agresif dan mempertahankan suku bunga rendah selama krisis.
Baca juga: Saham Prancis berakhir turun, Indeks CAC 40 melemah 0,62 persen
"Tampaknya ada beberapa peningkatan dalam ekspektasi inflasi yang mendorong suku bunga riil lebih rendah dan memberikan beberapa dukungan kepada harga emas," kata Analis UBS Giovanni Staunovo.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi peluang kerugian memegang logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil.
Indeks dolar AS yang jatuh pada Senin (22/6/2020), juga memberikan dukungan terhadap emas. Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,5 persen pada 97,15, membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 5,5 sen atau 0,31 persen, menjadi ditutup pada 17,902 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 16,4 dolar AS atau 1,98 persen, menjadi ditutup pada 843,7 dolar AS per ounce.
Baca juga: Saham Inggris ditutup jatuh, indeks FTSE 100 kehilangan 0,76 persen
Baca juga: Saham Jerman berakhir rugi, Indeks DAX 30 tergerus 0,55 persen
Baca juga: Saham Spanyol ditutup anjlok, Indeks IBEX 35 jatuh 0,92 persen,
Harga emas berjangka melonjak 21,9 dolar AS atau 1,27 persen menjadi 1.753,00 dolar AS per ounce pada perdagangan Jumat (19/6/2020), rebound dari kerugian selama dua hari berturut-turut sebelumnya.
"Ada beberapa pelarian menuju aset aman emas," kata Ahli Senior Strategi Pasar RJO Futures, Bob Haberkorn.
Baca juga: IHSG Senin sore jatuh 22,44 poin, pasar khawatir gelombang II COVID-19
Peningkatan kasus Virus Corona secara global telah menyebabkan harga emas menembus level 1.750 dolar AS, katanya. "Jika kita tutup di atas 1.765 dolar AS hari ini, level 1.800 dolar AS tidak terlalu jauh."
Emas, tempat yang aman selama masa ketidakpastian ekonomi, mendapat dorongan setelah Organisasi Kesehatan Dunia pada Minggu melaporkan kenaikan rekor infeksi global, dengan peningkatan terbesar di Amerika Utara dan Selatan.
Dua pejabat Federal Reserve (Fed) AS pada Jumat (19/6/2020) memperingatkan tingkat pengangguran bisa naik lagi jika pandemi tidak dikendalikan.
Bank-bank sentral di seluruh dunia telah mengambil langkah-langkah stimulus agresif dan mempertahankan suku bunga rendah selama krisis.
Baca juga: Saham Prancis berakhir turun, Indeks CAC 40 melemah 0,62 persen
"Tampaknya ada beberapa peningkatan dalam ekspektasi inflasi yang mendorong suku bunga riil lebih rendah dan memberikan beberapa dukungan kepada harga emas," kata Analis UBS Giovanni Staunovo.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi peluang kerugian memegang logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil.
Indeks dolar AS yang jatuh pada Senin (22/6/2020), juga memberikan dukungan terhadap emas. Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,5 persen pada 97,15, membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 5,5 sen atau 0,31 persen, menjadi ditutup pada 17,902 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 16,4 dolar AS atau 1,98 persen, menjadi ditutup pada 843,7 dolar AS per ounce.
Baca juga: Saham Inggris ditutup jatuh, indeks FTSE 100 kehilangan 0,76 persen
Baca juga: Saham Jerman berakhir rugi, Indeks DAX 30 tergerus 0,55 persen
Baca juga: Saham Spanyol ditutup anjlok, Indeks IBEX 35 jatuh 0,92 persen,
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: