Buenos Aires,(ANTARA News) - Pelatih tim nasional Argentina Diego Maradona memanggil pemain tengah Rodrigo Brana dari klub juara Amerika Selatan Estudiantes, Senin, untuk menempati posisi Javier Mascherano yang mengalami masalah kelelahan otot.

Brana akan bergabung dalam tim nasional Selasa menjelang pertandingan babak kualifikasi Piala Dunia 2010 melawan Peru, Sabtu, dan Uruguay empat hari kemudian, kata Persatuan Sepak Bola Argentina melalui website resminya (www.afa.org.ar), sebagaimana dikutip dari Reuters.

Untuk pertandingan melawan Peru, Maradona juga tidak bisa memasang Juan Sebastian Veron, partner Brana di klub Estudiantes, yang masih terkena hukuman kartu ketika Argentina kalah 0-1 dari Paraguay bulan lalu.

Argentina kini di peringkat lima klasemen grup Amerika Selatan.

Empat tim teratas akan lolos langsung ke Afsel, sedangkan peringkat lima nantinya akan diadu dengan peringkat empat zona Concacaf untuk satu tiket lagi ke putaran final Piala Dunia 2010 itu.

Brazil dan Paraguay sudah pasti lolos. Chile juga kokoh di peringkat tiga, sementara peringkat empat masih terbuka untuk diperebutkan oleh Ekuador yang kini 23 poin, Argentina (22), Uruguay (21), Venezuela (21) dan Kolombia (20).

Bolivia dan Peru sudah pasti tersingkir. Namun tim Peru mengatakan bahwa mereka tidak akan memberi kemudahan bagi Argentina.

Saat playmaker tim Piala DUnia Argentina 2006 Juan Roman Riquelme mengatakan bahwa timnya bakal mencetak lima gol ke gawang Peru, kapten tim Peru Nolberto Solano mengkritiknya dan mengatakan bahwa ia lebih senang jika bisa mengalahkan Argentina.

"Saya akan senang jika bisa meninggalkan sepak bola dengan baik dan mengalahkan Argentina," kata Solano yang akan mengundurkan diri dari sepak bola internasional setelah kualifikasi Piala Dunia.

Peru akan mengakhiri penampilannya di kualifikasi Piala Dunia 2010 saat menjadi tuan rumah bagi Bolivia 14 Oktober mendatang.

Striker Atletico Madrid Sergio Aguero, ayan dari cucu pertama Maradona, juga ikut dalam perang kata-kata menjelang pertandingan di Buenos Aires itu

"Peru bermain tanpa tujuan apa pun," kata pemain depan Argentina itu kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa Peru yang kni di peringkat terbawah klasemen tidak punya strategi yang nyata.

"Pertandingan nanti sangat penting, yang harus dimenangi, dan semuanya tergantung kepada kami. Kami tidak boleh berhenti mereke

Peru pertah bertemu Argentina dalam pertandingan krusial kualifikasi Piala Dunia.

Tahun 1969 mereka bermain imbang 2-2 di Buenos Aires sehingga Argentina gagal ke putaran final Piala Dunia 1070.

Pada 1985 Peru dalam waktu tinggal 10 menit lagi tidak bisa mempertahankan keunggulannya sehingga Argentina yang dikapteni Maradona dapat menyamakan kedudukan dan lolos ke putaran Piala Dunia 1986 -- kemudian menjadi juara.(*)