IHSG Senin sore jatuh 22,44 poin, pasar khawatir gelombang II COVID-19
22 Juni 2020 16:10 WIB
Ilustrasi: Layar menampilkan pergerakan turun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore terkoreksi seiring pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 23,44 poin atau 0,47 persen ke posisi 4.918,83. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 6,23 poin atau 0,81 persen menjadi 761,21.
Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Senin, mengatakan pelaku pasar mulai khawatir perihal perlambatan pemulihan ekonomi.
"Market juga menilai bahwa realisasi stimulus ekonomi masih rendah. Selain itu market juga mulai khawatir mengenai keberlanjutan Virus Corona atau second wave," ujar Nafan.
Dibuka menguat, IHSG bergerak variatif di sesi pertama perdagangan. Namun di sesi kedua, IHSG terkoreksi hingga penutupan perdagangan saham.
Baca juga: IHSG Senin dibuka menguat 11,19 poin
Secara sektoral, enam sektor terkoreksi dengan sektor pertambangan turun paling dalam yaitu minus 1,43 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor properti masing-masing minus 1,26 persen dan minus 1,22 persen.
Sedangkan empat sektor meningkat dengan sektor pertanian naik paling tinggi yaitu 2,01 persen, diikuti sektor industri dasar dan sektor manufaktur masing-masing 0,97 persen dan 0,29 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp513,34 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 538.417 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,52 miliar lembar saham senilai Rp6,96 triliun. Sebanyak 145 saham naik, 257 saham menurun, dan 169 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 41,52 poin atau 0,18 persen ke 22.437,27, Indeks Hang Seng turun 132,55 poin atau 0,54 persen menjadi 24.511,34, dan Indeks Straits Times melemah 4,52 poin atau 0,17 persen ke 2.639,35.
Baca juga: Sri Mulyani kejar pemulihan ekonomi terjadi di kuartal III dan IV 2020
Baca juga: BI paparkan indikator yang bakal bikin ekonomi RI membaik kuartal III
IHSG ditutup melemah 23,44 poin atau 0,47 persen ke posisi 4.918,83. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 6,23 poin atau 0,81 persen menjadi 761,21.
Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Senin, mengatakan pelaku pasar mulai khawatir perihal perlambatan pemulihan ekonomi.
"Market juga menilai bahwa realisasi stimulus ekonomi masih rendah. Selain itu market juga mulai khawatir mengenai keberlanjutan Virus Corona atau second wave," ujar Nafan.
Dibuka menguat, IHSG bergerak variatif di sesi pertama perdagangan. Namun di sesi kedua, IHSG terkoreksi hingga penutupan perdagangan saham.
Baca juga: IHSG Senin dibuka menguat 11,19 poin
Secara sektoral, enam sektor terkoreksi dengan sektor pertambangan turun paling dalam yaitu minus 1,43 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor properti masing-masing minus 1,26 persen dan minus 1,22 persen.
Sedangkan empat sektor meningkat dengan sektor pertanian naik paling tinggi yaitu 2,01 persen, diikuti sektor industri dasar dan sektor manufaktur masing-masing 0,97 persen dan 0,29 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp513,34 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 538.417 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,52 miliar lembar saham senilai Rp6,96 triliun. Sebanyak 145 saham naik, 257 saham menurun, dan 169 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 41,52 poin atau 0,18 persen ke 22.437,27, Indeks Hang Seng turun 132,55 poin atau 0,54 persen menjadi 24.511,34, dan Indeks Straits Times melemah 4,52 poin atau 0,17 persen ke 2.639,35.
Baca juga: Sri Mulyani kejar pemulihan ekonomi terjadi di kuartal III dan IV 2020
Baca juga: BI paparkan indikator yang bakal bikin ekonomi RI membaik kuartal III
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: