Pasien rutin jalani cuci darah rasakan manfaat JKN-KIS
22 Juni 2020 14:24 WIB
Pasien peserta JKN-KIS Ambiyah yang rutin jalani cuci darah ketika ditemui oleh BPJS Kesehatan di Pagar Alam, Sumatera Selatan, Jumat (19/6/2020) (ANTARA/HO-BPJS Kesehatan)
Jakarta (ANTARA) - Kehadiran program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) memberi bantuan bagi penderita sakit yang harus menjalani pengobatan rutin, seperti dialami Ambiyah yang harus menjalani cuci darah dua kali sepekan.
"Saya sudah cuci darah dari tiga tahun lalu. Awalnya dulu darah tinggi dan sempat rawat inap sampai empat malam. Terus juga sempat berobat di sini, tapi disuruh rawat jalan dulu sampai akhirnya karena sudah tidak tahan lagi dirujuk ke Palembang. Ketika dicek semua di Palembang baru ketahuan ada batu ginjal, jadi dianjurkan dokternya untuk cuci darah," tuturnya dalam rilis yang diterima di Jakarta, Senin.
Warga kota Pagar Alam, Sumatera Selatan itu bahkan mengaku sempat melakukan perjalanan cukup jauh ke Palembang untuk menjalani dua kali cuci darah selama sepuluh hari karena penyakitnya itu.
Menjalani semua pengobatan tersebut Ambiyah mengaku tidak mengeluarkan satu rupiah pun karena ditanggung oleh BPJS Kesehatan, karena dia telah memiliki kartu JKN-KIS. Ambiyah sendiri merupakan peserta kelas III setelah memutuskan untuk turun kelas saat penyesuaian iuran baru-baru ini.
Baca juga: Pakar sebut JKN-KIS jadi contoh negara-negara lain
Baca juga: Welminah pasien gagal ginjal bersyukur nikmati program JKN-KIS
Namun, selama menjalani pengobatan Ambiyah tidak merasakan perbedaan pengobatan dan pelayanan rumah sakit yang diterimanya tetap berkualitas. Pengobatan berkualitas tetap dia rasakan karena kartu JKN-KIS tetap aktif.
"Saya kalau disuruh bayar sendiri untuk cuci darah, tidak punya uangnya. Kalau tidak sehat dan tidak punya kartu JKN-KIS ini mungkin tidak bisa ke kebun untuk mencari uang. Kalau tidak ada BPJS Kesehatan tidak tahu bisa berobat atau tidak," kata dia.
Menurut Ambiyah, dia sangat merasakan manfaat dari JKN-KIS karena dengan rutin membayar iuran setiap bulan dia dapat menjalani pengobatan tersebut.
Dia menegaskan besarnya iuran yang dia bayarkan tidak sebanding dengan manfaat yang diterimanya karena dapat menikmati kemudahan berobat dengan tenang tanpa memikirkan biaya.
Baca juga: Pasien puji proses mudah Kartu JKN-KIS
Baca juga: Program JKN-KIS bantu peserta mahasiswa jalani operasi usus buntu
"Saya sudah cuci darah dari tiga tahun lalu. Awalnya dulu darah tinggi dan sempat rawat inap sampai empat malam. Terus juga sempat berobat di sini, tapi disuruh rawat jalan dulu sampai akhirnya karena sudah tidak tahan lagi dirujuk ke Palembang. Ketika dicek semua di Palembang baru ketahuan ada batu ginjal, jadi dianjurkan dokternya untuk cuci darah," tuturnya dalam rilis yang diterima di Jakarta, Senin.
Warga kota Pagar Alam, Sumatera Selatan itu bahkan mengaku sempat melakukan perjalanan cukup jauh ke Palembang untuk menjalani dua kali cuci darah selama sepuluh hari karena penyakitnya itu.
Menjalani semua pengobatan tersebut Ambiyah mengaku tidak mengeluarkan satu rupiah pun karena ditanggung oleh BPJS Kesehatan, karena dia telah memiliki kartu JKN-KIS. Ambiyah sendiri merupakan peserta kelas III setelah memutuskan untuk turun kelas saat penyesuaian iuran baru-baru ini.
Baca juga: Pakar sebut JKN-KIS jadi contoh negara-negara lain
Baca juga: Welminah pasien gagal ginjal bersyukur nikmati program JKN-KIS
Namun, selama menjalani pengobatan Ambiyah tidak merasakan perbedaan pengobatan dan pelayanan rumah sakit yang diterimanya tetap berkualitas. Pengobatan berkualitas tetap dia rasakan karena kartu JKN-KIS tetap aktif.
"Saya kalau disuruh bayar sendiri untuk cuci darah, tidak punya uangnya. Kalau tidak sehat dan tidak punya kartu JKN-KIS ini mungkin tidak bisa ke kebun untuk mencari uang. Kalau tidak ada BPJS Kesehatan tidak tahu bisa berobat atau tidak," kata dia.
Menurut Ambiyah, dia sangat merasakan manfaat dari JKN-KIS karena dengan rutin membayar iuran setiap bulan dia dapat menjalani pengobatan tersebut.
Dia menegaskan besarnya iuran yang dia bayarkan tidak sebanding dengan manfaat yang diterimanya karena dapat menikmati kemudahan berobat dengan tenang tanpa memikirkan biaya.
Baca juga: Pasien puji proses mudah Kartu JKN-KIS
Baca juga: Program JKN-KIS bantu peserta mahasiswa jalani operasi usus buntu
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020
Tags: