Jakarta,(ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta TNI untuk senantiasa meningkatkan kesiapsiagaannya dalam operasi tanggap darurat pasca bencana, mengingat Indonesia berada dalam "lingkaran api" Asia Pasifik hingga akan kerap terjadi gempa bumi dan tsunami.
Berbicara saat memimpin upacara peringatan HUT ke-64 TNI di Jakarta, Senin, ia mengatakan, tantangan tugas yang dihadapi TNI di masa depan semakin kompleks dan berat terutama dalam operasi militer selain perang (OMSP) seperti pengamanan dan penjagaan wilayah perbatasan terorisme dan penanggulangan pasca bencana.
"Seperti diketahui, Indonesia secara geologi berada di daerah rawan bencana, hingga setiap saat akan terkena bencana. Karena itu, TNI harus terus membangun kemampuan efektif dan kesiapsiagaannya agar tetap tinggi hingga cepat untuk dikerahkan ke lokasi bencana terutama Jabar, Sumbar dan Jambi," tuturnya.
Presiden menyampaikan terimakasih kepada TNI dan jajarannya yang tengah menjalankan tanggap darurat di lokasi bencana seperti Jabar, Sumbar dan Jambi.
"Berilah pengabdian yang terbaik penuh ketulusan untuk membantu penanganan pasca bencana di daerah-daerah tersebut," kata Kepala Negara.
Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Untuk penanganan korban pasca gempa bumi di Padang, Sumatera Barat, TNI telah mengerahkan, personel Kodam I/Bukit Barisan, mengaktifkan Posko Penanggulangan Bencana di Mabes TNI, Poskotis Korem 032/WBR, Posko Satgasla Kolinlamil dan Posko Satgasud Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.
TNI juga telah mengerahkan dua helikopter masing-masing dari Medan dan Jakarta, enam pesawat C-130 Hercules, Fokker, dan C-130 Hercules VIP, katanya.(*)
Presiden Minta TNI Tingkatkan Kesiagaan Tangani Bencana
5 Oktober 2009 11:20 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (ANTARA)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009
Tags: