Padang (ANTARA News) - Para korban gempa bumi berkekuatan 7,6 skala Richter di Kota Padang, Padang Pariaman, Pasaman Barat dan Kota Pariaman, Sumatra Barat kini membutuhkan tenda darurat guna menampung keluarganya karena rumah mereka sudah rata dengan tanah.

"Kami sangat bersyukur jika ada bantuan tenda tersebut karena kini kami tidak bisa mendiami rumah yang runtuh karena gempa itu," kata warga korban gempa di Padang, Nel, Minggu.

Menurut dia, bantuan yang sangat dibutuhkan sekarang adalah unit tenda darurat karena rumahnya kini tidak bisa ditempati lagi.

"Kami sangat bersyukur jika ada yang membantu tenda itu karena kini kami hanya bertahan di luar rumah dengan alas terpal seadanya," katanya dengan menyedihkan.

Korban gempa Sumatra Barat (Sumbar) setidaknya membutuhkan sedikitnya 10 ribu unit tenda darurat ukuran keluarga karena banyak yang rumahnya hancur karena gempa itu.

Wakil Gubernur Sumbar, Marlis Rahman, mengatakan, kini sudah banyak bantuan yang masuk ke posko penanggulangan bencana Kantor Gubernur Sumbar, namun sedikit yang berupa tenda guna didistribusikan pada keluarga yang rumahnya rata dengan tanah itu.

"Bagi yang ingin memberikan bantuan, lebih efektif berupa tenda dan logistik, karena itu yang sangat dibutuhkan saat ini," katanya.

Marlis Rahman mengatakan kini ribuan warga masih berada di pengungsian yakni di halaman rumahnya dan tanah lapang yang berada di sekitar bangunan yang ambruk itu.

Sementara itu, rumah rusak berat kini terdata sebanyak 21.732 unit tersebar di Kota Padang (150 unit), Bukittinggi (180 unit), Padang Panjang (160 unit), Tanah Datar (24 unit), Padang Pariaman (10.131 unit), Agam (8.548 unit), Dharmasraya (89 unit, Pasaman (111 unit), Pasaman Barat (1.012 unit), dan Pesisir Selatan (1.320 unit).

Rumah rusak sedang kini terdata 6721 unit, tersebar di Kota Padang (200 unit), Tanah Datar (44 unit), Agam (2.796 unit), Dharmasraya (105 unit), Pasaman Barat (730 unit), dan Pesisir Selatan (2.846 unit).

Rumah rusak ringan terdata sebanyak 9.572 unit, tersebar di Kota Padang (1.500 unit), Bukittinggi (50 unit), Padang Panjang (50 unit), Tanah Datar (418 unit), Padang Pariaman (60 unit), Agam (2.389 unit), Dharmasraya (141 unit), Pasaman (93 unit), Pasaman Barat (1.156 unit), Pesisir Selatan (3.715 unit).

Berikutnya gempa yang terjadi juga membuat sarana pendidikan yakni sekolah rusak berat sebanyak 68 unit, rusak sedang 28 unit dan ringan 40 unit.(*)