Jakarta (ANTARA) - Atlet bulu tangkis nasional Jonatan Christie atau yang akrab disapa Jojo menyarankan masyarakat agar olahraga di rumah saja selama masa pandemi COVID-19 sebagai pencegahan agar tidak tertular COVID-19.

"Karena ini masa transisi new normal, sebaiknya kalau menurut saya pribadi lebih baik olahraga di rumah dulu, jangan masuk ke tempat umum dulu," kata Jojo dalam keterangannya saat konferensi pers melalui telekonferensi yang diselenggarakan BNPB di Jakarta, Minggu.

Dia menanggapi tentang banyaknya masyarakat yang sudah kembali berolahraga di jalan protokol Sudirman-Thamrin DKI Jakarta pada hari bebas kendaraan yang sudah dibuka kembali.

Menurut dia, jikapun harus berolahraga ke tempat umum, kita harus benar-benar mematuhi protokol kesehatan.

Jojo menyarankan agar tidak berkumpul atau berdekatan dengan orang lain yang juga berolahraga di tempat dan waktu yang bersamaan.

Jojo berpendapat saat ini kasus konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia semakin tinggi dan terus menanjak dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Jonatan Christie sendiri mengaku menjalani masa karantina di asrama sejak kepulangannya usai kompetisi All England di Inggris. Dia menyebut area asrama atlet di PBSI dilakukan karantina tidak ada yang boleh keluar ataupun ada yang masuk ke wilayah tersebut.

"Dari habis All England saya sama sekali belum pulang ke rumah," kata atlet bulu tangkis tunggal putra tersebut.

Baca juga: Pelatnas bulu tangkis bebas COVID-19 pada tes kedua

Sementara itu, salah satu atlet bola basket nasional Dimaz Muharri juga menyarankan para pecinta olahraga bola basket agar tidak bermain basket seperti biasanya lebih dulu bersama tim yang terdiri dari banyak orang. Sebisa mungkin olahraga di rumah baik fisik ataupun bola basket dengan keranjang yang ada di halaman rumah.

"Atau latihan berdua saja dengan coach. Kalau basket kan juga suka keringat, kalau bisa gunakan handuk dan botol minum sendiri," kata Dimaz.

General Manager Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) Ponaryo Astaman juga mengingatkan para pesepakbola untuk tetap menerapkan protokol kesehatan saat berlatih atau bermain sepak bola pada masa transisi normal baru. Sebisa mungkin hindari kontak fisik dengan pemain lain dengan cara tidak melakukan selebrasi setelah mencetak gol.

Baca juga: Atlet bulu tangkis Indonesia bantu warga terdampak COVID-19