Padang (ANTARA News) - Sejumlah besar warga Kota Padang dan sekitarnya masih antre di unit-unit SPBU setempat untuk mendapatkan BBM meski Pertamina menjamin pasokan BBM mencukupi sehingga tidak perlu dikhawatirkan warga.

Informasi yang dihimpun ANTARA di Kota Padang, Minggu, antrian hingga empat jalur masih terlihat pada unit-unit SPBU yang ada meski sudah buka selama 24 jam.

Hendi (39) warga Kota Padang, mengaku masih antre hingga satu jam untuk mendapatkan BBM, meski harganya normal.

Dia mengaku memilih mengantre ber jam-jam dan tidak membeli bensin secara eceran karena harganya cukup melambung tinggi yakni dari Rp5 ribu/liter menjadi Rp15 ribu hingga Rp10 ribu/liternya.

"Harga bensin eceran cukup mahal, jadi saya pilih mengantri saja," katanya.

Sebelumnya, diinformasikan sebanyak 680 Kilo Liter (KL) Bahan Bakar Minyak (BBM) kini sudah sampai di depot Sumbar dan siap didistribusikan pada sejumlah SPBU di daerah itu guna mengatasi kelangkaan BBM yang terjadi akibat gempa berkekuatan 7,6 SR di daerah Pesisir Pantai itu.

BBM tersebut berasal dari depot Provinsi Siak, Dumai dan Sibolga.

Data sementara, BBM yang sudah dipasok tersebut yakni sanyak 80 Kilo Liter asal depot Siak, 400 KL dari depot Dumai dan 200 KL dari depot Sibolga.

Selain itu jika masih kekurangan Pertamina sudah mempersiapkan satu unit kapal pengangkut BBM yang siap diberangkatkan ke Sumbar. BBM tersebut bisa diperoleh warga Padang pada 14 unit SPBU di daerah itu.

Sementara itu, sebanyak tiga unit SPBU kini tidak bisa beroperasi karena rusak parah akibat gempa berkekuatan 7,9 SR yang berpusat di Pariaman.

(*)