Gowa (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulawesi Selatan (Sulsel) Harun Sulianto meminta agar para pihak membuat kajian akademik pengembangan dan pembangunan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terbuka di Malino, Kabupaten Gowa.

"Letak Rutan Kelas IIB Malino ini ada di dataran tinggi Kawasan Puncak Malino. Areal lahannya sangat luas dan sangat potensial pengembangan komoditas untuk ketahanan pangan," ujar Harun Sulianto saat berkunjung ke Rutan Kelas IIB Malino, Gowa, Sulsel, Sabtu.

Ia mengatakan, berdasarkan data-data yang disodorkan oleh pihak Rutan Kelas IIB Malino, luas lahan yang dikuasainya itu sekitar 6,7 hektare.

Lokasinya yang berada di Desa Lembanna, Kecamatan Tinggimoncong, Gowa itu punya lahan yang subur dan didukung dengan iklimnya untuk mengembangkan beberapa komoditas serta sayur mayurnya.

Baca juga: Ada yang positif, pegawai Lapas Terbuka Pasaman-Sumbar tetap bekerja

Karenanya, dirinya meminta kepada bawahannya di Kemenkumham Sulsel itu untuk membuat kajian agar bisa diusulkan ke pusat.

Konsep yang ditawarkannya sendiri yakni Lapas Terbuka, apalagi di Provinsi Sulawesi Selatan sendiri konsep Lapas tersebut belum ada, sehingga dirinya akan mengusulkan Rutan Kelas IIB Malino tersebut.

"Karena tanahnya subur, kita akan buat kajian untuk diusulkan pembangunan Lapas Terbuka mengingat Lapas ini belum ada di Sulsel," kata Harun.

Mantan Kepala Kemenkumham Sulbar ini mengatakan bahwa lahan seluas 6,7 hektare tersebut sangat potensial ditanami sayuran seperti wortel, kentang, bawang, tomat dan lainnya.

Baca juga: Lapas Terbuka seluas 31 hektare di Riau diresmikan
Baca juga: Seorang napi kabur dari lapas terbuka Nusakambangan


Usai peninjauan lahan, ia pun tatap muka dengan petugas Rutan.

Harun berpesan agar tetap menerapkan protokol pencegahan penularan COVID-19, baik kepada petugas maupun warga binaan.