Jakarta (ANTARA) - Terlalu banyak mengkonsumsi gula rafinasi atau gula pasir dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas hingga diabetes, sebagai solusinya Anda bisa menggantinya dengan gula alami.
Gula alami atau pemanis alami dapat ditemukan pada buah-buahan. Gula alami ini tentu lebih sehat jika dibandingkan dengan gula rafinasi. Jika Anda ingin mulai menerapkan pola hidup sehat, maka bisa mengganti gula yang ada di meja makan dengan beberapa bahan-bahan berikut ini seperti dilansir Boldsky, Sabtu.
1. Madu
Madu dianggap sebagai salah satu pemanis alami terbaik. Rasa manis ini diperoleh dari nektar bunga yang diambil oleh lebah madu. Sejak zaman dulu, madu telah digunakan sebagai pemanis alami karena memiliki fruktosa tingkat tinggi. Madu lebih manis 25 persen dibandingkan gula pasir. Madu mengandung protein, karbohidrat, vitamin, mineral, asam amino dan asam organik.
Manfaat kesehatan dari madu mentah banyak di antaranya memiliki efek antioksidan, anti-inflamasi, antibakteri, anti-diabetes, pencernaan, pernapasan, kardiovaskular dan sistem saraf.
Cara menggunakannya, alih-alih menambahkan gula ke dalam sereal, teh dan kopi, gunakanlah madu. Anda juga bisa menuangkan madu sebagai campuran yogurt dan salad.
2. Sirup maple
Sirup maple adalah pemanis alami lain yang biasa dikonsumsi. Ini adalah cairan kental yang dibuat dengan merebus getah yang dikumpulkan dari gula maple. Sirup maple mengandung sukrosa, oligosakarida, polisakarida, asam organik, asam amino, vitamin dan mineral.
Sirup maple juga memiliki banyak phytochemical, termasuk senyawa fenolik yang menunjukkan antioksidan, antimutagenik, antikanker, anti-inflamasi, antibiotik, efek hipoglikemik dan anti-neurodegeneratif.
Sirup maple dapat ditambahkan ke makanan manis dan gurih seperti oatmeal, panekuk, yogurt tawar, sayuran, ayam, saus salmon atau salad. Anda juga bisa menggunakan sirup maple untuk teh, kopi, dan adonan kue.
3. Gula kelapa
Gula kelapa diproduksi dari nira kelapa. Ini adalah pemanis alami yang memiliki sejumlah besar vitamin, mineral, dan antioksidan. Gula kelapa memiliki jumlah fruktosa dan glukosa yang tinggi dan jumlah sukrosa yang rendah. Gula kelapa berwarna karamel dan sedikit lebih kasar dari gula halus. Anda bisa menggunakan gula kelapa di semua jenis makanan.
4. Kurma
Kurma manis dan rasanya seperti karamel dan bisa menjadi pengganti gula rafinasi yang sehat. Kurma adalah sumber nutrisi yang sangat baik seperti vitamin C, vitamin B kompleks, selenium, potasium, tembaga dan magnesium. Kurma juga kaya serat makanan, terutama serat tidak larut, antioksidan, gula, terutama fruktosa dan glukosa dan rendah lemak dan protein.
Gunakan pasta kurma untuk smoothie, makanan yang dipanggang, bumbu perendam, saus salad. Anda juga bisa membuat pasta kurma dengan merendam kurma dalam air panas sampai menjadi lunak. Lalu masukkan kurma yang direndam dalam blender bersama dengan satu sendok makan air dan blender sampai halus.
5. Pisang
Pisang dikemas dengan nutrisi seperti kalium, vitamin C, magnesium, serat, vitamin B6, tembaga dan mangan. Pisang matang memiliki manis yang alami dan dapat digunakan sebagai pemanis alami.
Jika Anda ingin membuat pemanis dari pisang, caranya masukkan pisang matang ke dalam blender dan tambahkan satu sendok makan air. Anda bisa mencampur pure pisang ini ke dalam oatmeal atau makanan yang akan di panggang lainnya.
6. Selai buatan sendiri
Selai buah buatan sendiri dapat digunakan sebagai alternatif alami dan sehat. Buah beri, apel, anggur, dan pir dapat dihaluskan untuk membuat pasta yang dapat digunakan sebagai pemanis dalam banyak resep.
Menggunakan buah-buahan segar sebagai pengganti gula akan memberi Anda nutrisi yang cukup. Cara membuatnya adalah masukkan setengah cangkir air dan buah favorit Anda. Didihkan hingga buah menjadi lunak dan mulai mengental.
Baca juga: Pemanis buatan bisa racuni mikroba usus pencernaan
Baca juga: Panduan memahami istilah gula dan pemanis buatan
Baca juga: Benarkah pemanis buatan bebas gula turunkan berat badan?
Enam bahan alami ini bisa digunakan sebagai pengganti gula
20 Juni 2020 12:10 WIB
Ilustrasi madu (ANTARA/Pixabay)
Penerjemah: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020
Tags: