Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meminta PT Pertamina (Persero) memperbanyak pembukaan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) darurat di Sumatera Barat pascagempa yang mengguncang wilayah tersebut pada 30 September 2009.

Anggota Komite BPH Migas Jugi Prajogio kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu mengatakan, SPBU darurat merupakan salah satu solusi mengatasi tersendatnya jalur distribusi BBM ke SPBU permanen pascabencana itu.

"Pertamina mesti lebih banyak lagi membuka SPBU darurat, sampai situasi benar-benar normal," katanya.

Direktur BBM BPH Migas Erie Soedarmo mengatakan, antrian di SPBU lebih disebabkan menumpuknya masyarakat membeli BBM pascagempa pada Rabu (30/9) lalu.

"Masyarakat secara bersamaan mengisi bensin. Di tambah lagi, banyak SPBU yang tidak beroperasi karena jalurnya terputus. Padahal, stok BBM di wilayah tersebut cukup," katanya.

Juru bicara Pertamina Basuki Trikora Putra mengatakan, hingga saat ini, pihaknya telah membuka SPBU darurat di tiga titik strategis di Kota Padang dan akan menambah di lokasi lainnya.

"Kami juga terus memaksimalkan pelayanan tanpa putus ke SPBU," katanya.

Menurut dia, antrian di SPBU lebih disebabkan "panic buying" pascagempa pada Rabu (30/9) lalu, padahal posisi stok cukup aman.

Akibat gempa berkekuatan 7,6 skala Richter yang mengguncang Sumatera Barat pada Rabu (30/9), sejumlah SPBU tidak beroperasi.

Tercatat, setidaknya tiga SPBU yang rusak berat terkena gempa dan banyak SPBU lainnya tidak beroperasi karena beberapa penyebab di antaranya akses jalan yang terganggu dan pekerja yang ikut mengungsi.

Hingga Jumat (2/10), tercatat baru 14 dari 26 SPBU di Padang yang beroperasi normal, meski telah meningkat dibandingkan Kamis (1/10) yang hanya enam SPBU.

Kondisi tersebut menyebabkan antrian cukup panjang di SPBU yang masih beroperasi.

Pertamina terus membantu pemulihan SPBU yang belum beroperasi lainnya, sehingga diharapkan dalam waktu dekat, seluruhnya bisa beroperasi.

Sementara, posisi stok BBM di wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya saat ini dalam kondisi aman.

Pada Jumat (2/10), stok BBM di fasilitas penimbunan atau terminal transit di Teluk Kabung yang memasok kebutuhan di wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya tercatat premium 20.650 kiloliter, solar 26.856 kiloliter, minyak tanah 5.783 kiloliter, dan avtur 1.492 kiloliter.

Sedang, penyaluran BBM dari Teluk Kabung sampai Jumat (2/10) tercatat 548 kiloliter premium, 70 kiloliter minyak tanah, 266 kiloliter minyak solar.(*)