Bekasi (ANTARA) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop dan UKM) Teten Masduki mengunjungi Pasar Kranggan, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, untuk meninjau proses restrukturisasi pinjaman dan pembiayaan kepada koperasi setempat.

"Kita ingin mengetahui sejauh mana proses restrukturisasi pinjaman dan pembiayaan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah kepada Koperasi Pasar Kranggan ini," kata Teten di Bekasi, Jumat.

Selain meninjau pasar Teten juga menyempatkan diri berbincang dengan perwakilan pedagang di Kantor Koperasi Pedagang Pasar Kranggan.

Teten menyebut Kementerian Koperasi dan UKM telah mengupayakan sejumlah strategi terbaik bagi para pelaku usaha di tanah air khususnya koperasi dan UKM agar dapat bertahan di tengah pandemi COVID-19.

"Saya bermaksud memantau langsung progres kebijakan restrukturisasi pinjaman atau pembiayaan yang telah dikeluarkan untuk membantu koperasi dan UMKM di Indonesia saat pandemi COVID-19," kata dia.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menjalin kerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah demi mendongkrak produk UMKM dalam pengadaan barang di lembaga pemerintahan maupun perusahaan BUMN.

Teten menjelaskan dalam pengadaan barang lembaga tersebut menyediakan website khusus yang didalamnya terdapat e-catalog dengan begitu produk UMKM tidak perlu melewati mekanisme tender.

"Jadi kebutuhan alat kantor, furnitur, konsumsi untuk rapat, dan lainnya bisa belanja produk UMKM, akan kami kurasi produknya. Semuanya akan ada di e-catalog," ungkapnya.

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahjono yang turut mendampingi Menkop dan UKM mengatakan Koperasi Simpan Pinjam seperti di Kranggan ini berperan penting dalam memberikan permodalan bagi UMKM sehingga KOPAS Kranggan menjadi salah satu koperasi terbaik di wilayah Kota Bekasi.

"Ini luar biasa, hasil yang dicapai dan dirasakan warga masyarakat tidak saja di sekitar Jatisampurna, tetapi sudah mulai melangkah ke seluruh wilayah Kota Bekasi. Adanya Koperasi Kranggan turut membantu pemerintah membangun ekonomi kerakyatan skala mikro," katanya.

Tri menargetkan setidaknya 65 persen dari 647 koperasi dan 203.000 UMKM di Kota Bekasi dapat kembali menggeliatkan produktivitasnya menyusul pemberlakuan adaptasi kebiasaan baru dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Baca juga: Menkop terapkan tiga fase pulihkan sektor KUMKM
Baca juga: Teten Masduki ingin UMKM naik kelas, mengembangkan usaha mereka