Laporan dari London
Indonesia berpeluang pasok hidangan laut ke Kanada saat COVID-19
19 Juni 2020 17:11 WIB
Konjen RI Toronto, Leonard F. Hutabarat, mengatakan Covid -19 menyebabkan kekosongan supply sejumlah produk, salah satu yang sedang dibidik KJRI Toronto untuk memaanfaatkan situasi tersebut diantaranya produk seafood khususnya crab meat, udang dan tuna. ANTARA/HO-KJRI Toronto/aa.
London (ANTARA) - Konjen RI Toronto, Leonard F. Hutabarat, mengatakan Indonesia berpeluang memasok berbagai produk hidangan laut (seafood) khususnya tepung udang, udang, dan tuna ke Kanada yang saat ini sedang alami kekosongan pasokan komoditas itu akibat wabah pandemi COVID-19.
"Pasar untuk produk hidangan laut ini adalah masyarakat keturunan Asia khususnya keturunan Korea, Jepang yang menyukai makanan eksotis dan penuh gizi. Ketiga produk tersebut juga merupakan produk unggulan Indonesia," ujar Konjen RI Toronto, Leonard F. Hutabarat, pada Webinar yang berjudul "Kanada Pasar Potensial Produk Indonesia di Kawasan Amerika".
Konsul Ekonomi KJRI Toronto, Dina Martina kepada Antara London, Jumat mengatakan kegiatan diorganisir Direktorat Amerika I Kementerian Luar Negeri dan KADIN ini diikuti lebih dari 260 peserta.
Lebih lanjut Konjen RI Toronto, Leonard F. Hutabarat, mengatakan untuk Kanada, British Columbia, Ontario dan Nova Scotia merupakan tiga provinsi dengan konsentrasi grosir perikanan dan hidangan laut terbesar di Kanada.
Di Provinsi Ontario, konsentrasi grosir perikanan dan hidangan laut mencapai 23,6 persen, British Columbia 26 persen dan Nova Scotia 19 persen.
Dari sisi pendapatan, industri perikanan dan hidangan laut di Kanada dalam lima tahun ke depan diperkirakan akan terus tumbuh dan memberikan optimisme di kalangan bisnis terhadap perolehan laba yang berkesinambungan.
Di sisi lain, terdapat perkiraan permintaan yang stabil terhadap produk perikanan dan hidangan laut dari industri makanan (seperti restoran) dalam lima tahun ke depan.
IBIS World mencatat, sebagai Provinsi dengan populasi terbesar di Kanada, Provinsi Ontario juga merupakan salah satu Provinsi dengan jumlah grosir di bidang perikanan dan hidangan laut terbesar di Kanada.
Jumlah konsumsi hidangan laut masyarakat Ontario lebih besar dari jumlah grosir sehingga menciptakan permintaan yang tinggi untuk produk seafood. Untuk udang negara-negara pesaing Indonesia adalah Vietnam, India, Thailand, China dan Ekuador. Tepung udang, Amerika Serikat, Norwegia, China dan Korea Selatan.
Sementara pesaing Indonesia untuk Tuna adalah Thailand, Italia, Vietnam, Srilanka dan Philipina.
Pada saat wabah ini sebagian besar negara kompetitor Indonesia mengalami penurunan ekspor hidangan laut yang dapat dimanfaatkan Indonesia untuk meningkatkan ekspor. Pelaku usaha Indonesia yang berminat melakukan ekspor perlu memperhatikan sertifikasi ekspor ke Kanada seperti HACCP, BAP dan Ocean Wise serta perlunya kapasitas produk dalam memenuhi komitmen pengiriman secara kontinyu.
Wilayah kerja KJRI Toronto khususnya Ontario menjadi penentu perdagangan Indonesia dengan Kanada. Nilai perdagangan dengan empat Wilayah Kerja KJRI Toronto (Ontario, Manitoba, Saskatchewan dan Nunavut) di tahun 2019 mewakili sekitar 53 persentotal nilai perdagangan bilateral Indonesia – Kanada.
Begitu juga dengan nilai ekspor Indonesia ke wilayah kerja yang mencapai 54 persen.
Selain Konjen RI Toronto, hadir sebagai pembicara Konjen RI Vancouver dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Kapuslitbang) Kebijakan Kawasan Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri Ben Perkasa Drajat.
Baca juga: Misi dagang ke Kanada berpontensi transaksi 4,5 juta dolar
Baca juga: Ekspor ke Kanada banyak lewat negara ketiga
"Pasar untuk produk hidangan laut ini adalah masyarakat keturunan Asia khususnya keturunan Korea, Jepang yang menyukai makanan eksotis dan penuh gizi. Ketiga produk tersebut juga merupakan produk unggulan Indonesia," ujar Konjen RI Toronto, Leonard F. Hutabarat, pada Webinar yang berjudul "Kanada Pasar Potensial Produk Indonesia di Kawasan Amerika".
Konsul Ekonomi KJRI Toronto, Dina Martina kepada Antara London, Jumat mengatakan kegiatan diorganisir Direktorat Amerika I Kementerian Luar Negeri dan KADIN ini diikuti lebih dari 260 peserta.
Lebih lanjut Konjen RI Toronto, Leonard F. Hutabarat, mengatakan untuk Kanada, British Columbia, Ontario dan Nova Scotia merupakan tiga provinsi dengan konsentrasi grosir perikanan dan hidangan laut terbesar di Kanada.
Di Provinsi Ontario, konsentrasi grosir perikanan dan hidangan laut mencapai 23,6 persen, British Columbia 26 persen dan Nova Scotia 19 persen.
Dari sisi pendapatan, industri perikanan dan hidangan laut di Kanada dalam lima tahun ke depan diperkirakan akan terus tumbuh dan memberikan optimisme di kalangan bisnis terhadap perolehan laba yang berkesinambungan.
Di sisi lain, terdapat perkiraan permintaan yang stabil terhadap produk perikanan dan hidangan laut dari industri makanan (seperti restoran) dalam lima tahun ke depan.
IBIS World mencatat, sebagai Provinsi dengan populasi terbesar di Kanada, Provinsi Ontario juga merupakan salah satu Provinsi dengan jumlah grosir di bidang perikanan dan hidangan laut terbesar di Kanada.
Jumlah konsumsi hidangan laut masyarakat Ontario lebih besar dari jumlah grosir sehingga menciptakan permintaan yang tinggi untuk produk seafood. Untuk udang negara-negara pesaing Indonesia adalah Vietnam, India, Thailand, China dan Ekuador. Tepung udang, Amerika Serikat, Norwegia, China dan Korea Selatan.
Sementara pesaing Indonesia untuk Tuna adalah Thailand, Italia, Vietnam, Srilanka dan Philipina.
Pada saat wabah ini sebagian besar negara kompetitor Indonesia mengalami penurunan ekspor hidangan laut yang dapat dimanfaatkan Indonesia untuk meningkatkan ekspor. Pelaku usaha Indonesia yang berminat melakukan ekspor perlu memperhatikan sertifikasi ekspor ke Kanada seperti HACCP, BAP dan Ocean Wise serta perlunya kapasitas produk dalam memenuhi komitmen pengiriman secara kontinyu.
Wilayah kerja KJRI Toronto khususnya Ontario menjadi penentu perdagangan Indonesia dengan Kanada. Nilai perdagangan dengan empat Wilayah Kerja KJRI Toronto (Ontario, Manitoba, Saskatchewan dan Nunavut) di tahun 2019 mewakili sekitar 53 persentotal nilai perdagangan bilateral Indonesia – Kanada.
Begitu juga dengan nilai ekspor Indonesia ke wilayah kerja yang mencapai 54 persen.
Selain Konjen RI Toronto, hadir sebagai pembicara Konjen RI Vancouver dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Kapuslitbang) Kebijakan Kawasan Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri Ben Perkasa Drajat.
Baca juga: Misi dagang ke Kanada berpontensi transaksi 4,5 juta dolar
Baca juga: Ekspor ke Kanada banyak lewat negara ketiga
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: