Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Atase Perdagangan Roma memfasilitasi penjajakan kesepakatan dagang (business matching) secara virtual produk pelek kendaraan antara perusahaan Italia, MAK SpA dan perusahaan Indonesia, PAKO Group, untuk meningkatkan peluang kerja sama perusahaan Indonesia dan Italia di bidang otomotif.
"Selain itu, pertemuan ini juga bertujuan untuk membuka peluang kerja sama kedua perusahaan dan menjadi sarana saling tukar informasi serta spesifikasi produk yang dibutuhkan," jelas Atdag Roma Silvi Charlote Sumanti lewat keterangannya diterima di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Kemendag waspadai penurunan kinerja ekspor Mei
Dalam business matching itu, kedua perusahaan saling memperkenalkan diri dan menjelaskan sejumlah produk yang dimiliki. Perwakilan MAK menyampaikan saat ini perusahaannya sudah memulai kembali aktivitasnya setelah dihentikan sementara karena pemberlakuan karantina wilayah di Italia.
Sementara itu, PAKO Group menyampaikan kualitas produknya yang didukung laboratorium serta bengkel sendiri untuk menunjang kegiatan produksinya.
"Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, MAK memiliki ketertarikan terhadap produk roda baja untuk pelek cadangan dan juga pelek dengan spesifikasi tertentu. Menanggapi peluang tersebut, PAKO menyampaikan kesiapannya untuk memenuhi kebutuhan MAK. Bahkan, apabila produk yang dibutuhkan MAK saat ini belum tersedia, PAKO siap untuk mengembangkan dan memproduksinya," ujar Silvi.
MAK SpA merupakan produsen dan distributor baja dan pelek kendaraan dari Italia yang berdiri sejak 1990. Sekitar 70 persen produk pelek dihasilkan MAK SpA dan 30 persen diimpor dari China, Taiwan, dan Thailand.
Sementara, PAKO Group merupakan perusahaan produsen baja dan pelek kendaraan dari Indonesia yang berdiri sejak 1976. Produk PAKO Group dipasarkan untuk kebutuhan domestik dan diekspor ke berbagai negara.
"Selanjutnya, pihak MAK menyampaikan keinginannya untuk segera berkunjung ke pabrik PAKO di Karawang dan Sunter saat perjalanan ke Indonesia sudah memungkinkan," pungkas Silvi.
Baca juga: BI : Surplus dagang periode Mei perkuat ketahanan ekonomi nasional
RI jajaki kesepakatan dagang virtual bidang otomotif dengan Italia
19 Juni 2020 17:02 WIB
Aktivitas produksi di industri otomotif. ANTARA/Dokumentasi Biro Humas Kementerian Perindustrian
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: