Wagub Sulsel minta warga bantu pemerintah terapkan protokol kesehatan
19 Juni 2020 13:53 WIB
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman melakukan sosialisasi pencegahan COVID-19 bersama KPID di Baruga Lounge Kantor Gubernur, Jumat,(19/6).ANTARA/HO/Humas Pemprov Sulsel
Makassar (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman meminta masyarakat membantu pemerintah dalam menekan penyebaran COVID-19 dengan dispilin menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Andi Sudirman Sulaiman mengatakan tingkat kesadaran masyarakat yang rendah akan menyulitkan upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di daerah itu.
Baca juga: JK bantu PMI Sulsel 1000 sprayer untuk matikan virus corona
Baca juga: Kunjungi Sulsel, JK minta Forkopimda matikan virus corona
"Pemerintah tidak bekerja sendiri. Masyarakat harus ikut membantu. Sadar akan protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dengan sabun dengan air mengalir," katanya pada acara sosialisasi pencegahan COVID-19 bersama Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulsel di Baruga Lounge Kantor Gubernur, Jumat.
Ia menjelaskan pemerintah sudah memfokuskan untuk kembali memperketat protokol kesehatan. Sebab, pertahanan terakhir atau yang paling aman, yakni bersama-sama memperketat protokol kesehatan.
"Jika kemudian melonggarkan, tentu harus dibarengi dengan tindakan-tindakan nyata, termasuk penegakan hukum dalam prosedur tetap kesehatan," ujarnya.
Ia mengatakan edukasi kepada masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker juga harus dilakukan secara rutin dan terus menerus.
Baca juga: Gubernur Sulsel minta pemda kompak turunkan kurva kasus COVID-19
Baca juga: Ketua GTPP: Peran tokoh lokal penting kendalikan COVID-19 di Sulsel
Untuk masker, kata dia, juga bukan hal yang sulit didapatkan. Banyaknya penjual masker dengan harga terjangkau, seharusnya tidak menjadi masalah bagi masyarakat untuk bisa menggunakannya.
"Kita menegur dan memberikan solusi, seperti para penjual, jika mampu berjualan masa tidak mampu beli masker. Intinya menggunakan masker merupakan keharusan.Jika anggota (staf) saya kebetulan atau saya lihat tidak menggunakan masker, maka tidak bisa ikut (kegiatan) saya," tuturnya.
Andi Sudirman Sulaiman mengatakan tingkat kesadaran masyarakat yang rendah akan menyulitkan upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di daerah itu.
Baca juga: JK bantu PMI Sulsel 1000 sprayer untuk matikan virus corona
Baca juga: Kunjungi Sulsel, JK minta Forkopimda matikan virus corona
"Pemerintah tidak bekerja sendiri. Masyarakat harus ikut membantu. Sadar akan protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dengan sabun dengan air mengalir," katanya pada acara sosialisasi pencegahan COVID-19 bersama Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulsel di Baruga Lounge Kantor Gubernur, Jumat.
Ia menjelaskan pemerintah sudah memfokuskan untuk kembali memperketat protokol kesehatan. Sebab, pertahanan terakhir atau yang paling aman, yakni bersama-sama memperketat protokol kesehatan.
"Jika kemudian melonggarkan, tentu harus dibarengi dengan tindakan-tindakan nyata, termasuk penegakan hukum dalam prosedur tetap kesehatan," ujarnya.
Ia mengatakan edukasi kepada masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker juga harus dilakukan secara rutin dan terus menerus.
Baca juga: Gubernur Sulsel minta pemda kompak turunkan kurva kasus COVID-19
Baca juga: Ketua GTPP: Peran tokoh lokal penting kendalikan COVID-19 di Sulsel
Untuk masker, kata dia, juga bukan hal yang sulit didapatkan. Banyaknya penjual masker dengan harga terjangkau, seharusnya tidak menjadi masalah bagi masyarakat untuk bisa menggunakannya.
"Kita menegur dan memberikan solusi, seperti para penjual, jika mampu berjualan masa tidak mampu beli masker. Intinya menggunakan masker merupakan keharusan.Jika anggota (staf) saya kebetulan atau saya lihat tidak menggunakan masker, maka tidak bisa ikut (kegiatan) saya," tuturnya.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: