Moskow (ANTARA News/AFP) - Menteri Luar Negeri Prancis Bernard Kouchner Kamis mengharapkan, bahwa perundingan yang rumit mengenai nuklir Iran di Jenewa hendaknya menghasilkan terobosan dan sanksi-sanksi ancaman hendaknya dihindarkan.

"Saya tidak fanatik pada sanksi-sanksi terhadap rakyat (Iran). Terkadang mereka bermanfaat namun kami tidak membahas mengenai sanksi-sanksi di Jenewa itu lebih jauh," kata Kouchner dalam kunjungannya di Moskow.

"Sejauh ini kami terus melanjutkan dialog, dan kami akan berharap bahwa dialog itu akan berakhir dengan sukses," katanya, seperti disiarkan oleh radio Moskow.

Dia mengakui, bagaimanapun sebenarnya mungkin bahwa Iran akan menggunakan kemampuan nuklirnya itu untuk kepentingan militer.

Kouchner menyatakan menyesal bahwa `Iran tidak ingin berdialog mengenai masalah yang sangat penting ini - yakni persoalan nuklir.`

Dia dalam pertemuan baru-baru ini dengan Menlu Iran pun tidak membuahkan hasil, katanya.

Pada Kamis, enam negara kuat, termasuk Rusia, Prancis dan Amerika Serikat, bertemu dengan seorang perunding Iran di Jenewa untuk membahas kekhawatiran mereka terhadap program nuklir Teheran.

Kouchner dan Menteri Pertahanan Prancis, Herve Morin, berada di Moskow untuk melakukan pembicaraan dengan timpalan mereka dari Rusia.

Mereka diduga juga membahas usulan Presiden Dmitry Medvedev mengenai pembentukan pakta pertahanan baru Eropa, suatu gagasan yang sejauh ini mendapat respon biasa-biasa saja dari Eropa.

Medvedev juga dijadwalkan bertemu dengan para menteri Prancis dan Rusia pada Kamis malam.(*)