New York (ANTARA) - Saham-saham di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat, dibuka lebih rendah pada pembukaan perdagangan Kamis pagi waktu setempat, setalah data menunjukkan lebih dari 1,5 juta orang Amerika mengajukan tunjangan pengangguran pekan lalu.

Tak lama setelah bel pembukaan perdagangan, Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 212,58 poin atau 0,81 persen ke 25.907,03.

Indeks S&P 500 menurun 16,49 poin atau 0,53 persen menjadi 3.097,03 dan Indeks Komposit Nasdaq merosot 20,57 poin atau 0,21 persen menjadi 9.889,96.

Semua dari 11 sektor utama Indeks S&P 500 menurun, dengan sektor keuangan dan perawatan kesehatan turun hampir satu persen pada perdagangan pagi, memimpin kerugian.

Baca juga: Wall Street bervariasi, S&P jatuh karena lonjakan kasus baru COVID-19

Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Kamis, klaim pengangguran awal AS tercatat 1,508 juta pada pekan yang berakhir Sabtu, turun sedikit dari 1,566 juta yang direvisi naik pada minggu sebelumnya. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan 1,3 juta klaim pengangguran awal untuk minggu ini.

"Ini menandai 11 minggu berturut-turut penurunan tingkat klaim, tetapi permintaan klaim mendatar pada tingkat yang tidak pernah terlihat sebelum Lockdown Recession," kata Kepala Ekonom FHN Financial Chris Low dalam sebuah catatan pada hari Kamis.

Investor menjadi cemas dengan kebangkitan infeksi Virus Corona di beberapa negara bagian A.S.

Baca juga: COVID-19 AS terus bertambah menjadi 1.219.066 kasus, 73.297 kematian

Lebih dari 2,16 juta kasus COVID-19 telah dilaporkan terjadi di Amerika Serikat, dengan lebih dari 117.000 kematian pada Kamis pagi waktu setempat, menurut Pusat Sains dan Teknik Sistem di Universitas Johns Hopkins.

Saham-saham di Amerika Serikat ditutup sebagian besar lebih rendah pada hari Rabu (17/6) di tengah kekhawatiran pandemi virus corona dengan Indeks Dow Jones turun 170 poin.

Baca juga: Bank Dunia proyeksikan ekonomi global mengkerut 5,2 persen pada 2020

Baca juga: Survei: Prospek ekonomi dunia semakin suram, "rebound" bakal tertunda