JK minta seluruh PMI bekerja ekstra tangani pandemi COVID-19
18 Juni 2020 19:46 WIB
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla memberikan arahan saat melakukan pertemuan dengan sejumlah pengurus PMI Sulsel di Wisma Kalla, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (18/6/2020). Pada pertemuan tersebut Jusuf Kalla meminta PMI Sulsel terus bekerja keras bersama Gugus Tugas COVID-19 Sulsel untuk meningkatkan upaya pencegahan penularan COVID-19 di daerah itu mengingat Sulsel merupakan provinsi ketiga tertinggi setelah DKI Jakarta dan Jawa Timur dalam hal penambahan kasus COVID-19 di Indonesia. ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/hp.
Makassar (ANTARA) - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) meminta jajaran PMI Sulawesi Selatan untuk bekerja ekstra dan lebih cepat menangani pandemi COVID-19.
"Penularan dan penyebaran COVID-19 di Indonesia sangat cepat. Seluruh PMI, khususnya di Sulsel juga harus bekerja lebih cepat menangani pandemi ini," ujar Jusuf Kalla saat memberikan arahan kepada pengurus PMI Sulsel di Makassar, Kamis.
Ia mengatakan cepatnya penyebaran COVID-19 juga harus diimbangi dengan kerja para relawan di PMI, apalagi sejak diumumkan kasus COVID-19 pertama kali di Indonesia penyebaran setiap harinya sangat cepat. "Di Indonesia kasus COVID-19 dalam 60 hari pertama sejak diumumkan 2 Maret 2020, sudah mencapai 10 ribu," katanya.
Baca juga: JK pastikan kondisi Bantaeng usai banjir lewat panggilan video
Baca juga: JK bantu PMI Sulsel 1000 sprayer untuk matikan virus corona
Jusuf Kalla menuturkan virus corona baru ini merupakan bencana yang cukup berbahaya dan penanganannya berbeda dari bencana-bencana lain, karena COVID-19 tidak hanya menangani dampak, tetapi juga penyebab dari virus jenis baru ini.
Menurut JK, yang bisa dilakukan untuk menangani virus, yaitu menghindari dan mematikannya. Menghindari dengan cara memakai masker, jaga jarak, tidak berkontak dan cuci tangan, serta mematikan dengan melakukan penyemprotan disinfektan.
"Dimatikan supaya tidak menyebar, salah satunya dengan penyemprotan disinfektan. Kita juga harus pakai prinsip kesehatan, yaitu lebih baik mencegah daripada mengobati," tambahnya.
JK berharap penanganan COVID-19 dilakukan secara bersama-sama dengan sejumlah pihak. Oleh karena itu, dirinya meminta agar PMI Sulsel tetap menjalin sinergi dengan pemerintah maupun TNI/Polri.
Baca juga: PMI siap sediakan plasma konvalesen bagi pasien COVID-19
Ketua PMI Sulsel Adnan Purichta Ichsan mengatakan saat ini PMI terus melakukan upaya pencegahan penularan COVID-19, seperti melakukan penyemprotan disinfektan secara massal di seluruh wilayah Sulsel.
Ia mengatakan sejauh ini PMI Sulsel sudah melakukan penyemprotan disinfektan di 4.577 titik dengan Penerima Manfaat 1.234.516 orang, serta mengoperasikan tangki Gunner di 307 titik dan jarak 898 km yang menghabiskan 135.000 liter disinfektan.
"Kita juga sudah lakukan promosi kesehatan dan layanan kesehatan kepada 26.240 jiwa serta layanan sosialisasi dan edukasi tentang COVID-19," kata Adnan.
Adnan yang juga Bupati Gowa ini menambahkan PMI Sulsel dan seluruh PMI kabupaten dan kota juga telah menyiapkan layanan pusat aduan (call center) untuk masyarakat.
Baca juga: JK ingatkan kedisiplinan masyarakat Jatim terhadap protokol kesehatan
"Sekarang sasaran kita adalah rumah-rumah warga. Jadi yang ingin melakukan penyemprotan bisa menghubungi call center tersebut," ucapnya.
"Penularan dan penyebaran COVID-19 di Indonesia sangat cepat. Seluruh PMI, khususnya di Sulsel juga harus bekerja lebih cepat menangani pandemi ini," ujar Jusuf Kalla saat memberikan arahan kepada pengurus PMI Sulsel di Makassar, Kamis.
Ia mengatakan cepatnya penyebaran COVID-19 juga harus diimbangi dengan kerja para relawan di PMI, apalagi sejak diumumkan kasus COVID-19 pertama kali di Indonesia penyebaran setiap harinya sangat cepat. "Di Indonesia kasus COVID-19 dalam 60 hari pertama sejak diumumkan 2 Maret 2020, sudah mencapai 10 ribu," katanya.
Baca juga: JK pastikan kondisi Bantaeng usai banjir lewat panggilan video
Baca juga: JK bantu PMI Sulsel 1000 sprayer untuk matikan virus corona
Jusuf Kalla menuturkan virus corona baru ini merupakan bencana yang cukup berbahaya dan penanganannya berbeda dari bencana-bencana lain, karena COVID-19 tidak hanya menangani dampak, tetapi juga penyebab dari virus jenis baru ini.
Menurut JK, yang bisa dilakukan untuk menangani virus, yaitu menghindari dan mematikannya. Menghindari dengan cara memakai masker, jaga jarak, tidak berkontak dan cuci tangan, serta mematikan dengan melakukan penyemprotan disinfektan.
"Dimatikan supaya tidak menyebar, salah satunya dengan penyemprotan disinfektan. Kita juga harus pakai prinsip kesehatan, yaitu lebih baik mencegah daripada mengobati," tambahnya.
JK berharap penanganan COVID-19 dilakukan secara bersama-sama dengan sejumlah pihak. Oleh karena itu, dirinya meminta agar PMI Sulsel tetap menjalin sinergi dengan pemerintah maupun TNI/Polri.
Baca juga: PMI siap sediakan plasma konvalesen bagi pasien COVID-19
Ketua PMI Sulsel Adnan Purichta Ichsan mengatakan saat ini PMI terus melakukan upaya pencegahan penularan COVID-19, seperti melakukan penyemprotan disinfektan secara massal di seluruh wilayah Sulsel.
Ia mengatakan sejauh ini PMI Sulsel sudah melakukan penyemprotan disinfektan di 4.577 titik dengan Penerima Manfaat 1.234.516 orang, serta mengoperasikan tangki Gunner di 307 titik dan jarak 898 km yang menghabiskan 135.000 liter disinfektan.
"Kita juga sudah lakukan promosi kesehatan dan layanan kesehatan kepada 26.240 jiwa serta layanan sosialisasi dan edukasi tentang COVID-19," kata Adnan.
Adnan yang juga Bupati Gowa ini menambahkan PMI Sulsel dan seluruh PMI kabupaten dan kota juga telah menyiapkan layanan pusat aduan (call center) untuk masyarakat.
Baca juga: JK ingatkan kedisiplinan masyarakat Jatim terhadap protokol kesehatan
"Sekarang sasaran kita adalah rumah-rumah warga. Jadi yang ingin melakukan penyemprotan bisa menghubungi call center tersebut," ucapnya.
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: