Jakarta (ANTARA) - Head of Equity Research, Strategy & Consumer PT Mandiri Sekuritas Adrian Joezer memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level 5.540 pada akhir 2020 mendatang

Adrian menyatakan proyeksi tersebut bersifat dinamis karena saat ini perekonomian Indonesia masih dalam masa pemulihan akibat dampak dari adanya pandemi COVID-19.

“Forecast akhir tahun 5.540 untuk skenarionya tapi perlu diingat ini kan fase recovery jadi ini sangat dinamis perubahannya,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu.

Adrian menyatakan komposisi indeks saham nasional mayoritas ditopang oleh saham perbankan, sehingga berbeda dengan di Amerika Serikat yang ditopang oleh saham perusahaan teknologi.

“Jadi fokusnya masing-masing saham beda, 5.540 berubahnya bisa drastis tergantung recovery nya seperti apa kalau baik ya bisa ada perubahan lagi datanya,” ujarnya.

Baca juga: IHSG ditutup menguat tipis, nyaris 5.000

Baca juga: Rupiah menguat tipis di tengah pelemahan mata uang kawasan


Adrian melanjutkan pemulihan ekonomi akan mempengaruhi pergerakan IHSG sehingga pihaknya akan terus memantau dinamika investasi saham dari para investor.

“5.540 itu sesudah revisi. Kita buat revisi targetnya bottom up. Masing-masing analis melakukan forecast laba bersih lalu dengan laba bersih yang kita forecast terakhir keluar 5.540,” jelasnya.

Adrian menuturkan jenis saham yang menarik untuk investasi jangka panjang terutama dalam kondisi pandemi COVID-19 adalah saham cyclical karena memiliki valuasi yang murah.

"Banyak yang murah-murah. Saham cyclical seperti perbankan dan otomotif yang bukan kebutuhan sehari-hari ibaratnya. Saham cyclical ini untuk jangka panjang sangat menarik untuk entry point,” katanya.

Baca juga: Saham Tokyo ditutup jatuh, tertekan kekhawatiran kebangkitan COVID-19

Baca juga: Saham-saham China ditutup lebih tinggi, lanjutkan kenaikan sebelumnya